Skip to main content

Prof.Dr. Said Aqil Munawar ~ Berkenalan dengan Al Quran | Musabaqoh Tilawatil Quran ke 15, Universitas Brawijaya

 

Bismillahirrohmanirrohim

الحمد لله حق حمده
  والصلاة والسلام على سيدنا محمد 
خير خلقه
و على اله و اصحابه و اتبع الى يوم لقائه
اما بعد

 

 
Bapak2 ibu2 saudara2 sekalian, yang sedang jama'ah sholat dzuhur yang berbahagia. Alhamdulillah berkat rahmat Alloh Swt. kita dapat berkumpul di rumah Alloh yang mulia ini, dalam rangka ikut serta memeriahkan musabaqoh tilawatil quran, tingkat nasional, mahasiswa yang ke 15, yang dituan rumahi oleh Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang. Mudah2an melalui ayat2 yang dibacakan tadi, ukhuwah diantara kita, persaudaraan diantara kita menjadi lebih kuat, lebih kokoh, dan kita juga dapat melanjutkan perjuangan untuk membumikan al quran di tanah air yang tercinta ini, Amin.. yaa robbal alamin. 
 
Sholawat dan salam tidak lupa kita sanjungkan kita persembahkan kepada baginda Rosululloh Saw. seluruh keluarga, shohabat dan pengikutnya, sekalian. Bapak2 dan ibu sekalian, saya diminta untuk menyampaikan taushiyah, judulnya berkenalan dengan al quranul karim, pengantar insyaalloh sampai adzan ashar. Ini yang tertawa ini setuju atau gak setuju? setuju...?? ikhlash ndak ini? Ikhlash...? amin..
 

Berangsur-angsur
Al Quran, kita yakini sebagai wahyu Alloh yang terakhir, diturunkan kepada Nabi dan Rosul yang terakhir pula, junjungan Nabi besar, Muhammad Saw. Proses turunya tidak seperti kitab2 terdahulu, yang diturunkan sekaligus. Al Quran diturunkan secara berangsur angsur. Apa hikmahnya? itulah jawaban Alloh di dalam surat Al Furqon.   

 
وقال الذين كفروا لولا نزل عليه القرآن جملة واحدة كذلك لنثبت به فؤادك ورتلناه ترتيلا
Surat Al Furqon 32

Untuk memberikan ketenangan jiwa dari Rosululloh, disamping untuk memberikan jawaban dari semua permasalahan yang dihadapi oleh? Umat Islam. Maka Al Quran itu, kita yakini sebuah kitab yang lengkap. Semua permasalahan umat ada di dalamnya. Baik umat ketika menerima al quran itu, pada masanya, pada masa sesudahnya, masa2 sesudahnya, sampai kita sekarang, dan insyalloh pada masa2 yang akan datang, sampai hari kiamat. Alloh berfirman
 
وما من دآبة في الأرض ولا طائر يطير بجناحيه إلا أمم أمثالكم ما فرطنا في الكتاب من شيء ثم إلى ربهم يحشرون
Surat Al An'am: 38

Tidak kami alpakan di dalam al quran itu, sesuatu pun. Pun ya itu darimana? pun nya itu dari nakirohnya itu. Alloh tidak berfirman .... minasy syai- tetapi min syai-. Para ulama, khususnya ushul fiqih, ushuliyyun, membuat satu qoidah,  
 
 
إذا وقعت النكرة في سياق النفي أو النهي أو الشرط أو الاستفهام دلت على العموم

 
Nakiroh syai- yang didahului oleh maa, nafi.. itu dia berlaku secara umum. Maka takwilnya apa? 
walau kaana qolilan au katsiron, shoghiron au kabiron, haalan au mustaqbalan, semua permasalahan umat itu ada di dalam al quranul karim. 



Kitab Ar Risalah
Al Imamu Asy Syafi'i rohimahulloh, orang yang diberikan oleh Alloh satu kemuliaan. Umur tujuh tahun sudah hafal al quran, dan sudah paham isi kandunganya, umur sebelas tahun sudah jadi sebagai seorang mufti. Berarti beliau adalah orang yang menggeluti al quran. Beliau simpulkan dalam karyanya, namanya ar risalah, buku ushul fiqih, nanti dibuka pada faqrohnya yang ke 55, dibuka, beliau katakan,  
 
 ‏قال الإمام الشافعي : 
فليست تنزلُ بأحدٍ من أهل دين الله نازلةٌ، 
إلا وفي كتاب الله الدليلُ على سبيل الهدى فيها


falaisat tanzilu manzilah bi ahadin min ahli dinillah nazilatun, 
illa wa fii kitabillah, ad dalilu ala sabilil huda fiihaa
 

Semua permasalahan umat apapun bentuknya, solusinya.. ada di dalam al quranul karim. Jawabanya ada di dalam al quranul karim, jalan keluarnya? ada di dalam al quranul karim. Maka orang yang mengerti, pasti menyimpulkan bahwa al quran itu adalah kitab yang relevan, kapan dimana saja sejak diturunkan sampai hari kiamat nanti, tapi kalau orang yang tidak mengerti, alias bodoh, alias sok pinter, alias bego, dia katakan al quran itu sudah usang informasinya, 14 abad lalu diturunkan, sementara kita berada di abad informasi dan teknologi yang canggih ini. Sebenarnya tidak demikian, justru al quran itu adalah sumber segala sesuatu. Yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, apapun ada di dalamnya, isyarat2 ilmiah, semua ada di dalamnya. Tetapi, kita tidak menyebtnya al quran itu sebagai kitab ilmu pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan dengan segala perkembanganya, dengan segala teori yang dimilikinya, dia senantiasa terus berubah mengikuti perkembangan. Kalau kita katakan al quran adalah kitab ilmu pengetahuan, maka al quran itu berubah mengikuti perkembangan? zaman


Berkenalan dengan Al Quran
Nah kita ingin berkenalan dengan al quran itu. Yang pertama Al Quran memperkenalkan jati dirinya itu sebagai hudan lil muttaqin. Ayat dua suroh al baqoroh. Diartikan ini.... kenapa ini? sementara kata2nya dzalika. Itu nanti ilmu al quran, iyakan... dzalika itu untuk isyarat yang jauh, seharusnya diartikan itu. Tapi kok tafsirnya inilah. Ini nanti namanya masuk dalam ilmu i'jazil quran. Disebut nanti dengan istilah taqribul ba'id. Mendekatkan? yang jauh. Itu satu sisi saja sudah bingung kita memahaminya.  Hudan lil muttaqin, petunjuk bagi orang2 yang bertakwa. Siapa orang yang bertakwa itu? al quran sendiri tafsirkan, cirinya antara lain, alladzina yukminuna bil ghoibi wa yuqimunash sholah, wa min maa rozaqnaahum, yun fiqun.....
 

Yang kedua dalam surat yang sama, pada ayat 185. 
 
شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان فمن شهد منكم الشهر فليصمه ومن كان مريضا أو على سفر فعدة من أيام أخر يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم العسر ولتكملوا العدة ولتكبروا الله على ما هداكم ولعلكم تشكرون 

 
Kalau tadi hudan lil muttaqin, ini hudan lin naas. Yang kedua wa bayyinatin minal huda, penjelasan dari petunjuk itu, karena al quran saling menafsirkan satu dengan yang lainya. Wal Furqon, pembeda antara yang haq dan yang bathil. 

 
يا أيها الناس قد جاءكم برهان من ربكم وأنزلنا إليكم نورا مبينا
Surat An Nisa: 174

Al Quran menjelaskan jatidirinya, memperkenalkan siapa dia? Quran sebagai burhan, sebagai cahaya yang nyata. 

يا أهل الكتاب قد جاءكم رسولنا يبين لكم كثيرا مما كنتم تخفون من الكتاب ويعفو عن كثير قد جاءكم من الله نور وكتاب مبين
يهدي به الله من اتبع رضوانه سبل السلام ويخرجهم من الظلمات إلى النور بإذنه ويهديهم إلى صراط مستقيم
Surat Al Maidah 15-16

Kembali al quran menjelaskan jatidirinya, 


يا أيها الناس قد جاءتكم موعظة من ربكم وشفاء لما في الصدور وهدى ورحمة للمؤمنين
Surat Yunus: 57

Al Quran menjelaskan jati dirinya.. Sebagai mau'idzoh, kitab yang isinya adalah nasihat2. pesan2 min robbikum. dia menjadi penawar hati, petunjuk, dan rahmat bagi siapa? lil mukminin. Lanjut lagi kita, 

إن هذا القرآن يهدي للتي هي أقوم ويبشر المؤمنين الذين يعملون الصالحات أن لهم أجرا كبيرا
Surat Al Isro': 9

Petunjuk jalan yang lebih lurus, kalau ada jalan yang sudah lurus, al quran memberikan petunjuk kepada yang lebih lurus lagi. Yang kedua menyampaikan berita gembira bagi orang2 yang beriman dan beramal sholeh. Bahwa bagi mereka, pahala yang besar di sisi Alloh Swt. Di surat yang sama, diulangi kembali, ayat 82.

وننزل من القرآن ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين ولا يزيد الظالمين إلا خسارا

Dan lain2 lagi, Alloh katakan, qod jaakumul haqu min robbikum. Sumber kebenaran, tidak ada keragu2an tadi, karena al quran adalah sumber kebenaran. Itu perkenalan al quran kepada kita. Al quran memperkenalkan, ni... saya.
 

Yang ketiga, al quran menjelaskan juga, bahwa isi dan kandungan yang aku miliki, sangat luas, tidak bisa digambarkan oleh siapapun juga, kandungan dengan isi yang sangat luas itu. Alloh jelaskan surat Al Kahfi 109. Ayat ini, ditafsirkan oleh ayat 27 Surat Lukman. Rosululloh Saw. diperintahkan, katakan ya muhammad, sekiranya laut yang terbentang di semua benua ini, air2nya diganti dengan tinta untuk menulis, penanya adalah ranting2 pepohonan yang ada di dunia ini. Bukan sekedar ranting2 pepohonan yang ada di malang raya ini. Apa yang ditulis? yang ditulis adalah ayat ayat Alloh, firman Alloh, dipastikan air yang dari semua benua yang dijadikan tinta ini dia akan kering, akan habis. Begitu kering Alloh ganti dengan yang baru, dipakai lagi, habis lagi. Berarti tidak akan selesai, orang menulis sebagai pemahamanya, penafsiranya terhadap al quran. Atau dalam bahasa lain, penafsiran terhadap al quran itu tidak akan selesai. sampai dengan selesainya para mufassir2 itu. Artinya apa??? yang menafsirkan al quran semuanya sudah inna lillahi wa inna ilaihi roji'un. Dunia ini sudah hancur, al quran tetep eksis seperti apa adanya. Hebat gak al quran? hebat. Tapi jangan (hanya) kita banggakan al quran itu hebat, pertanyaanya apa yang harus kita lakukan untuk al quran itu. Karena kandungan isi al quran begitu luas, maka untuk mendekati al quran juga, diperlukan seperangkat ilmu pengetahuan. 
 

Ulumul quran
Kalau kita mempelajari al quran disebut sebagai mempelajari al quran? atau mempelajari ulumul quran? Kenapa ulum?? kenapa ilmu2 kok tidak ilmu quran, kenapa? karena begitu banyak cabangnya ilmu2 yang terkait dengan al quran, yang harus kita pelajari. Maka ulama simpulkan, fa kullu ilmin, yahdimul quran wa yastanidu ilaihi,  yusamma bi ulumil quran. Semua ilmu yang terkait. Kita belajar ilmu al quran, pakai bukunya mabahis fi ulumil quran, manna al khothon yang kecil2 saja gak usah yang besar2. Disebutkan apa itu al quran? katanya huwal ilmulladzi, yubhatsu fihi kullu maa yata'allaqu bil quran. Ilmu yang dibahas semua yang terkait dengan al quran. 
 
Ada yang membatasi, katanya 
  • jam'uhu kodifikasinya,  
  • nuzuluhu turunya, 
  • tartibuhu sistematikanya, 
  • nasikhuhu wa mansukhuhu
  • muhkamuhu wa mutasyabihu,  
  • al maki wal madani
baru berapa? 6 atau tujuh? ujungnya? wa ghoiru dzalika, min maa lahu, alaqotun bil quran. sillatun bil quran. Baru disebut enam? dan lain lain yang berhubungan dengan al quranul karim. Karena gak mampu untuk menyebutkan semuanya itu, ya satu halaman sendiri. Kalau definisi satu halaman, bukan definisi namanya. Itu namanya syarah, namanya penjelasan. Definisi itu pasti ringkas, tinggal kita yang mencari, yang lain2 nya itu yang bagaimana. Nah maka mahasiswa juga ada yang cerdas, kalau ujian, dosenya membuat soal. Jawab dan berikan contohnya masing2, kata si dosen dalam soal ujian itu. Dia jawab, contohnya antara lain, tapi disebutnya satu, dan lain2. Itu mahasiswa yang cerdas. Kemungkinan yang pertama karena waktunya terbatas, dia tidak bisa memberikan contoh2 lain selain itu. Kemungkinan kedua, dia tidak tahu contoh yang lain kecuali itu. Tapi dosen itu khusnudzon terus sama mahasiswa. Nah ini pinter dia, cuma waktu menuliskanya yang tidak ada. Betullll?? yang ketawa2 ini pengalaman kelihatanya. 


Cabang2 ilmu al quran. 
Nah sekarang kita tanya, berapa banyak cabang ilmu pengetahuan yang harus kita pelajari, kalau kita ingin berkenalan mendekatkan diri kita dengan al quran itu. Kita ambil contoh, seorang tokoh yang multidispliner yang kita kenal dengan Muhammad badrudin az zarkasyi asy syafi'i. Seorang ulama abad 8H, wafatnya sekitar tahun 794H. Karya monumentalnya kalau dalam ilmu al quran, al burhan fi ulumil quran, 4 jilid. Kalau dalam ushul fiqh dia punya al bahrul muhit, fi ushulil fiqh 6 jilid. Dalam ilmu hadits dia punya at tadzkiroh fil ahaditsil musytaharoh, apalagi? maa min ilmin illa wa huwa alimun fihi. Semua dia kuasai. Dia katakan dalam pendahuluanya, ilmu2 al quran itu, paling tidak katanya, ada 47 cabang. Tapi di penutupan pendahuluanya itu yang gak enak. dia katakan 

واعلم أنه ما من نوع من هذه الأنواع إلا ولو أراد الإنسان استقصاءه لاستفرغ عمره ثم لم يحكم أمره
wa'lam annahu maa min nau'in min hadzihil anwa' illa walau arodal insanu istiqsho-ahu, la tasrofroro umrohu. Wa lam yuhkim amrohu dan seterusnya. 

Dia katakan, satu cabang dari 47 cabang yang aku sebutkan ini. Kalau ada orang yang ingin menguasainya, mempelajarinya, mengetahuinya, istiqsho-ahu artinya isti'abahu, ihathotahu, ma'rifatahu, latasrofroro umrohu. Dipastikan umurnya habis terlebih dahulu, yang dicarinya belum ketemu. Kalau bahasa lain, dia meninggal dunia terlebih dahulu, satu cabang yang dia pelajari itu belum dia peroleh. 
 
Pertanyaan kita, berapa semester kita belajar ulumul quran? 2semester, yang tafsir hadits 8 semester, hasilnya apa? baru berkenalan dengan istilah yang ada dalam ilmu al quran itu. Belum belajar, belum. Kalau ada yang bangga, saya lulusan tafsir hadits s1, belum apa2.. baru baca istilah2 yang terkait, itupun belum selesai. Nah peristilahanya sendiri, ulumul quran itu dikumpulkan dalam tiga jilid. Mu'jam mushtolahat ulumil quran namanya. Ensiklopedi ilmu al quran, itu belum qiroatnya sendiri, mushtolahat ilmil qiroat sendiri, jadi kita baru belajar apa? kulitnya saja. Rumahnya besar banget rumahnya, Belum masuk rumahnya belum, 
  • tiangnya berapa? 
  • isinya ada berapa,
  • kursinya ada berapa?
  • lampunya ada berapa? belum. 
 
Itu Al quran, nah al quran ini dijelaskan  oleh as sunnah an nabawiyah. Maka Alloh beri otoritasnya, 

بالبينات والزبر وأنزلنا إليك الذكر لتبين للناس ما نزل إليهم ولعلهم يتفكرون
wa anszalnaa ilaikadz dizkro, litubayyina linnasi......
 
Surat Apa itu? Surat an Nahal 44. 
 

Di sebelah kanan atau sebelah kiri dia? Al Quran hebat gak? hebat. Kami turunkan kepadamu Al Quran Wahai Muhammad, agar engkau jelaskan kepada mereka apa yang diturunkan itu. Agar mereka berfikir, itulah yang disebut dengan hadits Nabi. Kalau al quran ayatnya berjumlah, 6236 ayat menurut pendapat yang paling kuat, pertanyaan kita berapa jumlah hadis nabi itu? yang menjelaskan pasti jumlahnya lebih banyak. Jawabanya gak terhitung itu. Maka dikumpulkanlah berbagai hadits nabi itu di dalam berbagai jenis kitab hadits. Ada yang disebut dengan Al Jami' ash shohih. Imam Bukhori dan Imam Muslim. Imam Bukhori meninggal 256H, Imam Muslim meninggal 261H. Disebut al jami' apa? karena dia menghimpun banyak permasalahan agama. Paling tidak ada delapan komponen masalah agama ada di dalamnya. Ulama2 meringkasnya dengan 'arif syamit.
  • 'ain nya aqidah
  • alifnya ahkam
  • ro'nya riqoq.
  • fa nya fitan
    syamit
  • syin nya syamail
  • alifnya itu al adab
  • mim nya maghozi
  • ta nya tafsir. 
 
Sunan
Yang kedua ada namanya sunan, sunan itu jenis kitab hadits yang menghimpun sistematika fiqih. Mulai dari kitabut thoharoh sampai selesai. Sunan itu banyak jumlahnya, tapi yang kita kenal sunanya berapa? 4 saja? ada
Sunan Ibnu Majah Al Kizuwini 273H
Sunan Abu Dawud 275H
Sunan Tirmidzi 279H
Sunan An Nasai 303H
 
Tapi bukan berarti sunan itu hanya empat, 
ada sunan ad darimi, yang meninggal 255H, 
ada ad daruquthni, 385H
ada al baihaqi 458H 
karena banyaknya.. dan lain lain. Kalau kita jelaskan semua habis njelaskan kitabnya semua. 
 
Musnad
Ada lagi namanya musnad, musnad itu apa? kitab hadits yang disusun berdasarkan sistematika apa? huruful mu'jam. Siapa yang disusun? nama para sahabat periwayat hadits itu. Musnad ini lebih dari seratus jumlahnya. Yang dikenal sama kita paling hanya dua puluh delapan. 
Ada musnad ahmad bin Hambal 241H
Ada musnad ath thoyalisi 204H
Ada musnad al humaidi, humaidi ini gurunya imam ahmad (219H)
13 Jilid itu besarnya. 
Ada musnad abi uwanah 316H.
dan seterusnya


Mustadrok
Ada lagi namanya mustadrok
Mustadrok itu temuan, imam al hakim an naisaburi, seorang ahli hadits, meinggalnya 405H. Ketika dia pelajari shohih bukhori, shohih muslim. Ternyata banyak hadits2 lain, yang persyaratan keshohihanya sudah terpenuhi oleh kedua tokoh itu, tapi kedua tokoh itu tidak menghimpunya di dalam karyanya masing2. Maka istilahnya hadza haditsun shohih, ala syarthi syaikhoini. Hadits ini sudah shohih menurut persyaratan bukhori dan muslim. Hadza haditsun shohih, ala syarthil bukhori, wa lam yukhorij hu. Ala syarthil muslim, wa lam yukhorijhu. Itu Imam Al Hakim, padahal imam bukhori dan imam muslim, tidak pernah membuat persyaratan keshohihan itu, secara tekstual. Hadits shohih menurut saya itu satu dua tiga empat....gak pernah. Baru dihimpun buku yang menceritakan tentang syuruth...al aimmah al khomsah, al aimmah as sittah, itu pada abad ke enam hijriyah. Kata Ulama, hadza dalilun, ala quwati ilmihim. ala dzakaihim, ala quwati dzakirotihim. Ini menunjukkan ketajaman mereka dalam menangkap persyaratan, walaupun seorang tokoh tidak menyebutkanya. 


Mustakhroj
Ada lagi namanya Mustakhroj
Mustakhroj ini dia adalah jenis kitab, dia mengacu pada sebuah kitab, dengan menggunakan sanad yang ada, Tetapi di dalam perjalanya ternyata bertemu dengan gurunya di dalam sanad itu. Bukhori, dia jadikan sebagai apa, buku panduanya. Bukhori punya guru, dia punya guru juga. Gurunya itu bertemu dalam sanad bukhori itu, maka nanti bukunya dinamakan mustakhrojat, orangnya namanya mustakhrij. Kalau bukhori namanya mukhorij. Tapi jangan terlalu jauh, bukhori sampai ke Rosululloh 5 orang. Ada yang 3 orang, berarti lima standar. ke empat, atau ketiga paling tidak sudah bertemu dengan syaikh nya bukhori. Kalau sampai ke empat, tidak disebut lagi dia sebagai mustakhrij, tapi disebut sebagai mukhorij. 

  • ada mustakhroj ala shohihil bukhori
  • ada mustakhroj ala shohil muslim
  • ada mustakhroj ala shohihihain. Bukunya sendiri2


Mushonnaf
Ada lagi namanya mushonnaf. Mushonnaf itu karangan, Dia hampir sama dengan sunan hampir sama. Dengan segala perbedaanya, mushonnaf ini besar2. 
Ada mushonnaf abdur rozaq, wafat 211H
Jumlahnya berapa? 13 Jilid. Jangan dibaca, dilihat saja sudah kenyang. 
Adalagi mushonaf abu bakar bin abi syaibah. Ibnu abi syaibah meninggal 235H.
segitu juga, tiga belaj jilid juga. 


Ulumul haditsin Nabawi
Adalagi namanya athrof, ajza, zawaid, dan lain lain. Berarti hadits nabi juga, karena cakupanya begitu luas, Dipastikan memerlukan seperangkat ilmu seperti al quranul karim tadi. Maka kita dikatakan belajar ilmu hadits, gak dikatakan ilmul haditsin nabi, endak... Ulumul haditsin nabawi. yang sering disebut
  • ushulul hadits,
  • qowaidul hadits,
  • mustholahul hadits, 
karena peristilahanya juga  banyak. Seperti al quranul karim. Nah berapa? cabang ilmu hadits yang harus kia kuasai? Imam al hakim katakan, cabangnya itu ada 52. Sampai kepada Imam Ibnu Sholah itu sudah menjadi 65. Sampai imam suyuthi, kalau tadi ilmu al quran 47, sampai imam suyuthi dengan al itqonya sudah jadi 80. Ilmu hadits, kata suyuthi, ulumul hadits, katsirotun laa tu'addu. Ilmu hadits itu jumlahnya sangat banyak, dan tidak terbilang jumlahnya. Nah komentarnya nanti sama seperti tadi itu. Misalnya Abu Bakar Muhammad bin Musa Al Hasimi, seorang tokoh abad ke enam hijriyah, meninggalnya 584H, dia katakan ilmu hadits katanya ilmul hadits yasytamilu 'ala ulumin katsiroh tablughu miah 'ala anwain katsiroh tablughu miah. Ilmu hadits itu cabangnya banyak, hampir 100an, kullu nauin minhaa ilmun musytaqin setiap satu disiplin ilmu, dia menjadi ilmu yang mandiri. Nah ujungnya ini yang gak enak, lau anfaqo tholibu fihi umrohu, maa adroka nihayatahu. Kalau ada seorang penuntut ilmu menghabiskan umurnya, fihi bukan fihaa, fihi berarti satu cabang, dari 100 cabang itu maa adroka nihayatahu. Dipastikan dia gak akan sampai ke finisnya. Artinya belajar, belum selesai, sudah innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Itu gambaran keluasan ilmu al quran dan ilmu hadits. Karena al quran itu kalamulloh, hadits itu sabda nabi, maka tidak boleh ditafsirkan semaunya. Ndak boleh dia dipahami semaunya, menurut saya. Ndak ada itu, ada aturan mainya. Untuk al quran ada ilmunya, Untuk hadits nabi juga ada ilmunya. Kita kenali dulu itu, baru kita berbicara al quran, baru berbicara al hadits. Ilmunya ruwet itu, saya selalu simpulkan kepada mahasiswa saya, kalau kita suka membaca ilmu al quran dan ilmu hadits.Karena saya ngajarnya kemana2, gak ada yang mau. Padahal guru besar saya bukan ilmu al quran bukan ilmu hadits, saya guru besar saya, al fiqhu wal ushul. Dua disiplin ilmu, orang biasa satu disiplin ilmu, saya dikasih dua, fiqih dan ushul fiqih.
 
Nilai A
Orang tidak akan bisa belajar ushul fiqih dan fiqih yang baik, kalau tidak menguasai ilmu al quran dan ilmu hadits. Maka ketika saya belajar dulu, saya tidak mengandalkan mata kuliah yang ada di fakultas. Saya ngaji juga, yang namanya nyari, jalan lah.woh disitu ada syaikh, datengin, bawa buku, baca. Ujung2nya kita minta ijazah sama syaikh itu. Ya syaikh ijazahkan saya kitabnya itu, iya kan.  Mulai beliau sebut, arwi hadzal kitab, an syaikhi katanya, wa syaikhi an syaikhihi, wa syaikhi an syaikhihi... sampai penulis kitab itu. Ujungnya beliau katakan ajaztuka hadzal kitab. Seperti dia buka kepala kita, ayo buka... nih, ambil semuanya. Kan dulu ada iklan seputar indonesia, yang dibuka kepalanya masuk seputar indonesia, tutup lagi. Nah seperti itu. Itulah guru2 yang ikhlas. Gak ada dia sayang2 sama muridnya, nah ini.. ambil semuanya, kalau kita ya jangan semuanya, saya dulu capek cari ilmu ini. Masak mau dikasihkan semuanya? ada dosen2 yang begitu kan? yang agak minal pelitiyin. Jangan semuanya donk... begitu juga kalau kasih nilai, Nilai A, jangan donk.. A itu kan nilainya Alloh. Kalau B, itu saya dulu, saya sekolah dulu dapatnya B. Masak nilai B saya kasihkan ke mahasiswa saya? berarti mahasiswa saya sama dengan saya..o endak donk, mahasiswa saya nilainya c. Kalau ada hasil ujian nilainya B, dihapusnya itu jangan B, apalagi.. A. Itu dijakarta banyak itu, disini sama? sama? ndak ada disini, tu bapak tu bilang, gak ada disini, disini nilainya A semua.  Jadi kalau ada mahasiswa, ada yang ketika mengajar dapatnya C, nilainya B, itu dosen yang baik, mesti introspeksi dirinya, dia ngajarnya gak bener. Nyampaikan materinya, tidak lillahi ta'ala. Dosen itu bangga kalau muridnya lebih pinter dari dia. Bukan saya murah, tapi ini murid2 saya, dulu dapat apa?? A... dia mahasiswa saya di jogja. Dapat A semua kan? pinter2 itu berarti. 


Padahal soalnya, dia tahu sendiri kan? ujian tulis, ujian makalah, makalah itu kita diskusikan, kalau sudah didiskusikan anak2 dimasukkan di jurnal ya, dulu itu. Saya tanda tangani, dimasukkan di jurnal, sudah dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Saya doakan moga2 dosenya ngasih A semua, amin. Tapi kalau dosenya ngasih B semua ya jangan disalahkan dosenya, kita yang salah, iya kan? Kalau dosen killer itu, biasa itu, harus ada yang killer2 itu. Supaya kita termotivasi, saya dulu pernah,  jurusan saya itu ada seorang dosen, bukan pelit, dia ingin melaksanakan hak dia. Beliau meninggal terakhir dari dosen saya, tahun 2003 meninggalnya. Karya beliau (salah satunya) Al Urf wal 'adah fi ro'yil fuqoha. Beliau Doktornya tahun 40, (sampai) Profesor luar biasa. Ngajar saya itu muwafaqot, lil imam asy syathibi. Gak pernah bawa buku, tapi muwafaqotnya, itu dua jilid besar hafal.harfan harfan (huruf per huruf). Bukan quran saja yang dihafalkan... jadi kalau masuk, dijelaskan satu faqroh saja, dijelaskan dua jam itu. Kitanya yang bingung yang menerima penjelasanya itu. Nah, kalau pas ujian, (hasilnya) kurang sedikit, al mizan 'ingdalloh. Ndak ada namanya kurang nol koma, dia lah ditambahin sedikit, gak ada itu. Saking pelitnya, tapi beliau ingin memberikan haknya. Tapi kalau mahasiswa yang pinter, beliau kasih haknya (berapa pun). Kita dulu 70 nilainya baru lulus. Ada temen saya, 69,9 disuruh nunggu lagi, kuliah lagi sama saya,a tahun depan kita ujian. 

Saya ketika masuk kuliah beliau, masyaalloh, ini manusia luar biasa ini. Hape belum ada, saya sekolah belum ada hape. Rekaman itu tape rekorder. yang kaset digulung2 itu, banyak nyangkutnya dari pada jalanya itu. ndak boleh dibawa.. Jadi beliau ngomong, tangan kita jalan, pulang nanti, kita edit ulang itu, edit ulang dengan tulisan yang bagus, begitu ujian itu minta semua yang dia jelaskan, masukkan dalam jawaban itu. Anak2 jawab... inna lillahi wa inna ilaihi roji'un. Tapi saya tenang aja saya, masih muda dulu, subulussalam, nailul author itu saya hafal itu harfan harfan. Lihat dosen, maunya yang mana ini, maunya yang harfan2, saya kasih dia harfan2, biar beliau bingung. Nah ini kan gak bisa harfan2 karena beliau jelaskan. Kalau saya belajar dulu, besuk pagi ujian, malamnya tidak pernah tidur. Iktikaf dimana? di depan ka-bah al musyarofah, sampai subuh, saya baca semua..Alhamdulillah Alloh berikan, semua yang saya baca, semua yang saya hafal itu nempel. Kalau ujian itu, bukan mikiri jawabanya apa, tapi mikirkanya, nuliskan jawaban itu, cukup gak? waktunya? Kita dikasih waktu 4 jam ujianya, jadi kalau kita sekarang ujian dikasih satu lembar, yah....kita ujian itu satu bukuk, 40 halaman. Nanti begitu 5 menit mau selesai, diumumkan 5 menit lagi, lembaran jawaban akan diambil, syukur2 bisa kontrol dari halaman pertama sampai halaman terakhir. Kita kontrol, mana yang kurang kita tambahin. Pena ini 4-5 bawanya, yang boxi itu kan. Begitu dia agak jelas tidak jelas, selamat jalan, ambil yang baru. Saking banyaknya jawabanya itu.

Nah Almarhum ini, dia bingung dengan jawaban saya, kok bisa menjawab semua yang diejalaskan dia di kelas. Dipanggilnya saya, dosen2 itu semuanya seperti ayah saya, saya berkhidmat sama mereka. Jadi kalau habis asyar sampai isya', saya datangi rumah2 mereka itu. Mereka tua2, ada umur 70 tahun, ada satu yang 96 tahun. Kita datangi, ngaji kita, kitab apa gitu, sampai isya'. Ngaji sama mereka, jadi seperti orang tua. Kalau dia datang di pintu gerbang itu, saya yang nungguin, setengah delapan saya sudah di kampus. Saya tungguin mereka, turun dari mobil, saya yang sambut, saya cium tanganya, saya bawakan tasnya, dia tarik, jangan... anta doktor.. jangan bawa tas. Saya tuntun dia, sampai di kantornya. Sampai di kantornya saya tanya lagi, aiyu khidmah.. mungkin perlu kopi, perlu teh... mujamalah kita lah, ada yang ngurusin. Beliau bilang sudah cukup, ya waladi.. begitu kita pamit saya cium tanganya, saya pegang. Dipegangnya saya, dada dipegang, kepala saya dipegang. itu mahalnya luar biasa. Dia doakan kita supaya kita seperti beliau, semua guru saya, sehingga saya akrab, maka ketika saya habis ujian, ketemu dengan beliau2 itu setelah dikoreksi. Dipanggilnya saya, ta'al aqil, ta'al.. ya waladi ta'al. Ada apa syaikh? saya minan najihin atau minar rosyibin, yang lulus atau yang rosyib, ba'din,, kata beliau dipeluknya saya, terakhir beliau bilang lulus, anta najih, ya berapa nilai saya? kan nilai disembunyikan gak dikasih, anta ahsan wahid, saya bilang ahsan wahid itu berapa? ba'din (minggu depanya lagi). Dipanggilnya saya, saya  tanya, saya berapa syaikh? biar saya tahu, nilai saya berapa. Mikir dia, maa roaitu mitsla ka, fi hadits tsanawat, gak ada yang seperti engkau ini, tahun2 ini. Berartis aya baik, gitu kan?? man syaikhuhu... siapa dulu gurunya? ketawa dia, dipeluk lah saya. Saya paling cerewet dulu. Dia bilang sama saya terus, kamu dapat nilai bagus, saya bilang 80? lebih lagi. 85? wallohi aktsar min hadza...berapa saya dapat? dia bilang kamu dapat nilai 96, dari 100. Itu guru yang killer, kita dapat itu, bangga kita, dapat yang killer saja segitu, apalagi yang gak killer. 

Kenapa begitu? inilah tantangan kita sebagai dosen, kita dalam mengajar, kalau ingin ilmu kita membekas, diingat, oleh mahasiswa, kita harus ikhlas dalam mengajar itu, itu kuncinya. Saya orang yang rajin baca saya, Buku saya itu dua rumah. lantai bawah lantai atas, semua buku itu pernah saya baca. Kutu buku, kata orang dulu kan. Kalau beli buku gak mikir itu, waktu bujangan dulu gak mikir, kalau kita nanti itu keperluan lain, keperluan lain. Begitu dapat beasiswa itu 350 real, 100 dollar, saya beli buku gitu mana yang saya senengi. Banyak gitu... sudah banyak gitu, mikir bawa pulangnya bagaimana? tapi Alloh Maha Tahulah, itulah manfaatnya kita kuliah di saudi itu, tiap tahun kita ketemu jama'ah haji. Kita service lah gitu kan... akal2 an. Kamu ngirim apa ke orang tuamu? saya bilang saya gak kirim apa2, ngirim buku ajalah, kaget juga, kirim buku kan berat. Jangan semuanya dikasihkan, punya jama'ah berapa gitu, kita antar ziarah, dia kasih duit, kita gak mau. Kalau sedikit.... ujung2nya kita kirimi satu satu satu. Ayah saya seorang ulama, seneng dia dikirimi buku gitu. 

Saya kumpulkan, itu semuanya, maka kita sebagai penuntut ilmu ini, kita ini meneruskan, meneruskan itu adalah perjuangan guru kita, kenapa kita bisa seperti mereka? karena mereka ikhlash, dan ada kuncinya, itulah ijazah itu, ijazah itu kan sanad keilmuan, saya ngajar apa? tafsir ath thobari, saya gak punya sanadnya, saya gak pernah belajarnya...(dengan guru2). Apa yang kita sampaikan itu sia2, tidak akan bermanfaat, tapi kalau ada sanadnya, seperti kita beli itu ada stempelnya, nih...ada ijazahnya, maka kita kalau ngajar itu, walaupun sebagian mahasiswa2 dari luar itu, dari amerika itu, apalah gunanya ijazah itu, apa gunanya sanad itu, fi jami'il ulum. Semua disiplin ilmu, ada sanadnya, dari guru saya, guru guru guru guru, sampai kepada penulisnya, itu yang saya kasihkan kepada mahasiswa di pasca sarjana. Kamu nanti diamalkan di kampung di pondok, di perguruan tinggi, ajarkan lagi. sehingga at tasalsul, as sawabi, ganjaran pahala itu dia terus berjalan. Inilah yang membuat keberkahan ilmu itu. Belajarnya gak perlu banyak2, tapi berkah. Dibanding belajar banyak, tapi gak berkah. Manaa yang enak? tentunya yang banyak yang berkah, mengingat masa studi kita di perguruan tinggi itu kan terbatas, mau berlama2? S1 bererapa tahun? 4tahun, mau lama2 saya biar tujuh tahun lah. Begitu...??? di out sama fakultas, maaf kita gak nerima yang lama2 disini, MA mahasiswa abadi, selamat jalan. Bertambah cepat selesai, itu bertambah cepet pula kita mengamalkan ilmu kita. Nah Al Quran sudah memperkenalkan jati dirinya, ini lho saya, tinggal kitanya kapan? apa? yang harus kita lakukan terhadap Al Quran. 

Al Quran bukan kita dudukkan saja di raknya, kita simpan di almari, dengan warna warninya. Ada orang seneng ngumpulin quran, beli, ini warnanya coklat, ini warna covernya merah, masukkan almari, masyaalloh, indah betul al quran itu, tapi gak pernah dibacanya. Nah mulai sekarang tidak begitu lagi, kita harus membaca Al Quran, kapan dan dimana saja, ada waktu kita sempatkan. Apalagi hamilul quran, kalau 3 juz dia sehari, dosa dia. 5Juz paling tidak, orang hafal quran 5 juz. Duduk mulutnya,, nyambung terus. Kyai2 kita itu masyaaalloh, itu banyak guru2 saya, itu kalau mengulangi hafalanya itu, masyaalloh seperti air. Allohu yarham, kyai arwani, guru2 saya semua itu, kalau ngafal quran itu masyaalloh, 5 menit satu juz. Taqrirnya itu 4 menit - 5 menit. Saya trmasuk yang cepat itu taqrir, 6 menit 7 menit. Mereka 5menit 4 menit satu juz, berarti air saja mengalir, surrr...... Nah itulah penjaga2 al quran, maka keotentikan al quran alloh jamin, inna nahnu nazzalnadz dzikro wa inna lahu lahafidzun. Kami yang menurunkan kata Alloh, kami yang memeliharanya. Kenapa tidak, aku yang menurunkan, aku yang memeliharanya. Disini Alloh mengingatkan kita, Alloh itu maha segala2 nya tapi gak pernah sombong, kita punya sedikit sudah sombong, Maka Alloh ingatkan untuk ilmu itu, sehebat2 kalian, dengan ilmu yang kalian imiliki kalian pelajari, Alloh katakan, wa maa utitu minal ilmi illa qolila Kenapa Alloh tidak mengatakan wa maa utitu minal ilmi illal qolila. Apa rahasianya? kembali tadi itu, an nakirotu fi siyaqin nafyi, ta'ummu. Tidak kami berikan, tidak aku berikan ilmu pengetahuan, melainkan, sedikit??? sangat sangat sangat sangat....... sedikit. Itulah ilmu yang kita miliki, maka sepandai2 seorang ulama, kalau dia menjelaskan sesuatu dengan kemapanan dari keilmuan yang dia miliki, ujungnya pasti dia katakan wallohu a'lam. Bukan wallohu a'lan itu rendah, tidak.. itu tawadhu'an lillahi subhanahu wa ta'ala. Tapi jangan wallhu a'lamnya di depan. Belum jawab, wallohu a'lam...jawab dulu, baru wallohu a'lam. Akhirnya dikenal, ustadz mana? ustadz wallohu a'lam. 

Ada penceramah dulu itu, sedikit2 kalau nyebut hadits, au kama qol. innamal a'malu bin niyat, au kama qol... sedikit2 ketika menyebut hadits au kama qol, akhirnya melekat. Ustadz mana? ustadz au kama qol. Itulah tawadhu'an kita. Alloh hebat, tapi Alloh tidak mengajarkan untuk membanggakan kehebatanya, Alloh maha segala2nya, tapi Alloh senantiasa tawadhu dengan maha maha nya itu. Maka Alloh jelaskan, kami, kami itu siapa? Ana kata Alloh, wa hamalatul quran. Maka orang yang hafal quran itu, matanya beda dengan orang biasa. Kalau ada tulisan ayat, tulisanya keliru, kelebihan alif, kurang alif, langsung alarmnya bunyi, kenapa begini. Ada mendengar bacaan, bacaanya keliru, kupingnya gerak2 tuh. Itulah cara Alloh memelihara Al Quran. Maka tidak ada yang bisa mengganggu al quran, siapa pun juga. Al Quran dicetak, disalahkan cetakanya, atau meleber cetakanya itu, sehingga menambah titik menambah baris, cepat lambat, pasti akan ketemu. Siapa yang akan menemukanya? hamalatul quran, pasti ini.. salah ni.. Mana salahnya? karena yang diajak ngomong, gak hafal quran, gak ketemu itu. Mana salahnya? gak ada salahnya, ini kurang ini... oh iya ya... Apalagi dia masuk masjid, ada tulisan kaligrafi itu, hamalatul quran pasti, begitu masuk masjid, dilihatnya gini, untuk mencari, ada gak kekuranganya. Pasti adanya itu, namanya tulisan manusia kan? maka ditulis berulang kali itu, dikoreksi juga berulang kali. 
 
Saya masuk sebuah masjid, masjid itu dibangun tahun 57.Di atasnya ada tulisan kaligrafi, tulisanya salah. Saya tanya sama imamnya, Tuan Guru sudah berapa tahun jadi imam di sini? ya.. baru 20 tahun. Saya bilang, di atas itu salah tuh.. tuh lihat tuh. Dimana pak kyai salahnya? gak tahu dia. Kita tunjukin quran, ini salahnya. Astaghfirullohal adzim, 20tahun saya gak tahu,... ya gak papa, kalau gak tahu kan dimaafkan oleh Alloh Swt. Ada lagi sebuah masjid, dibiayai oleh pertamina, bagus...saya diundang disana, begitu saya (lihat) Ya Alloh, sekeliling semua khothnya salah. Selesai saya ceramah saya panggil pengurusnya, siapa pengurusnya? saya pak. Itu tulisanya salah itu, ini yang nulis, kaligrafernya dari jakarta ustadz. Saya gak nanya kaligrafernya, siapa yang nulis saya gak nanya. Tulisanya itu salah, dimana salahnya???ustadz?? oh begitu, nantang ya??? Oh.. kalau nantang saya tunjukkan satu2, ini disini salahnya satu dua tiga, satu dua tiga.... Astaghfirullohal adzim. Tugas saya ngasih tahu, tugas kamu memperbaikinya, kan gitu kan? Iya kan? sudah saya kasih tahu gak diperbaiki, gak urusan lagi kan? gitu kan? 
 
 
Ada sebuah masjid, ditulisnya di atas, di ruangan imam itu. Setiap saya datang lihat ke atas, masih belum diperbaiki juga, sudah dikasih tahu. Akhirnya dihapusnya itu ayat, dikasih biru saja, supaya jadi langit biru saja. Masak kita akan terus memandang kesalahan? jadi kita kasih tahu. Jadi al quran itu hebat, dari seluruh aspek kehidupan kita, keilmuan kita, semuanya ada di dalam al quran nul karim. Kalau kita ingin warnai semua disiplin ilmu, yang kita pelajari, maka isyarat ilmiyahnya pasti kita temukan di dalam al quran nul karim.


Contohnya yang kita musabaqohkan ini kan? contohnya berapa topiknya? 10 topik. 
  • Al Quran iptek
  • Al Quran dan Kemaritiman
  • Al Quran dan seterusnya...

dua ayat saja lah mewakili dari situ, itu sudah luar biasa, bisa dan mampu mahasiswa2 perguruan tinggi umum, untuk mensyarahkanya, menafsirkanya, menjelaskanya, sesuai dengan disiplin keilmuan yang ada itu, hebat, luar biasa. Saya tadi diingatkan, ceramahnya cuman satu jam, setelahnya tanya jawab. Maaf itu, lewat 20 menit ya. Nah biar penasaran, saya cukupkan disini, ini baru perkenalan, isinya belum, siapa itu al quran.  

jawaban sesi tanya jawab,
jadi di dalam al quran, proses turunya al quran namanya nuzulul quran. Proses dari lauhil mahfudz, ke baitil izzah, sama ud dunya, sampai kepada? Nabi. Itu nanti dibaca di shohih bukhori, di kitabul bad'il wahyi, dijelaskan semua itu. Ada hadits riwayat nawas bin sam;an dan lain2. Jadi proses pertama kali diturunkanya wahyu, itu pertama kali ahlus sama' ( as samawaat) Mendengar roghdah syadidah. Ada goncangan gitu, terus mereka gak sadar, awwala man rofa'a roksahu huwal jibril. Jibril yang pertama kali sadar, kemudian jibril datang menghadap Alloh, untuk diturunkan sebuah wahyu, atau ayat, atau surat. Kemudian jibril turun, ketika jibril turun sampai ke langit ke tujuh, Ahlus samawaat itu sudah mulai sadar. Kemudian dia tanya, madza yaqulu robbuna? Apa yang disampaikan oleh Tuhan kita? secara serentak, mereka yaqulu robbuna huwal aliyul kabir, huwal haq, wa huwal aliyul kabir. Baru disampaikan kepada Rosululloh. 

Jibril kadang2 menyerupa dia, manusia biasa, atau dalam bentuknya, atau wahyu itu tidak harus dalam bentuk begitu, bisa saja shoutul jaros,



Comments

Popular posts from this blog

Contoh Kasus Manajemen Risiko ( PT Telkom)

Setiap perusahaan pasti memiliki Risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya, salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah Risiko Kredit. Risiko Kredit adalah Risiko yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang diusahakan oleh perusahaan. Risiko Kredit ini terjadi ketika pihak perusahaan kontrak kesepakatan dengan pihak kreditur dalam rangka memenuhi kinerja Perusahaan pada investasi pada aset. Di dalam artikel ini tidak akan membahas risiko kredit saja, melainkan akan dibahas juga mengenai risiko kerusakan properti, risiko regulasi hukum, risiko tingkat suku bunga. Profil Perusahaan  Logo Perusahaan Telkom Indonesia TELKOM, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah, merupakan perusahaan penyedia layanan telepon tidak bergerak terkemuka di Indonesia. Sementara itu, anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dikuasai TELKOM, PT Telekomunikasi Seluler (“Telkomsel”), merupakan perusahaan operator layanan telepon seluler yan...

Sambungan Rel Kereta Api, Fungsi Sambungan, Panjang Pemuaian Rel pada Siang Hari dan Pagi Hari.

Sambungan Rel Kereta Api Ketika anda mengetahui bongkahan rel kereta yang berjajar.. tentu anda akan mendapati rel tersebut merupakan bongkahan besi yang kuat... bagaimana tidak, setiap hari rel itu menumpu puluhan ton berat dari gerbong-gerbong KA. Ada gerbong yang bahkan beratnya sampai pada 70 ton (70,000 kg) yaitu pada Gerbong Lokomotif, dan sekitar 30 ton (30.000 kg) pada gerbong penumpangnya. Bayangkan kekuatan sebesar itu...ya.. memang..bahan yang kuat seperti itu.. hanya mampu ditopang oleh bahan baku besi. Kita ambil contoh tahun 2012 ini yang beroperasi adalah Lokomotif dengan kode CC 201(lokomotif untuk KA. Rapih Dhoho, Penataran), CC203 (Lokomotif untuk KA. Senja Singosari), CC204 (lokomotif untuk KA. Gajayana). CC 201 Lokomotif CC 201 Lebar sepur (track gauge): 1067 mm Panjang body: 14134 mm Jarak antara alat perangkai: 15214 mm Lebar badan (body): 2642 mm Tinggi maksimum: 3636 mm Jarak gandar: 3304 mm Jarak antar pivot: 7680 mm Diameter roda pe...

Galeri Foto Tulungagung Tempo Dulu (Doeloe) dan Galeri Foto Tulungagung Saat ini (2013)

Tujuan Penulisan, Pada Kesempatan kali ini, kami akan menampilkan kepada anda beberapa foto tentang perbandingan Tulungagung di Zaman Dahulu dengan Zaman Sekarang (zaman now, kala itu 2013). Galeri Foto ini mencoba menguak bagaimana kondisi kabupaten Tulungagung dari waktu ke waktu, serta apa menunjukkan kepada anda bagaimana perubahanya. Semoga artikel kali ini memberikan kesadaran pada hati kita yang terdalam untuk merenungi bahwa perubahan demi perubahan seiring berjalanya waktu merupakan keniscayaan, dan waktu akan terus berjalan meninggalkan masa-masa kita yang telah lalui, dan kini hidup kita tinggallah saat ini dan nanti. Tidak ada kata lain selain selalu memperbaiki diri.. kenapa?? karena kita sangat perlu meninggalkan karya indah dalam kehidupan dunia ini :)  Foto Tulungagung Tempo Dulu dan Masa Kini (2013) "Alun-alun Tulungagung" Alun-alun yang sekarang ini dikenal juga dengan nama, taman kusuma wicitra , dulunya adalah sebuah lapangan yang luas, yang jika k...