Masalah pernyataan2 saya kepada hizbut tahrir, sebagian besarnya itu rujukanya dari kitab2 Hizbut Tahrir. Saya kitabnya punya semua, dan yang ngasih memang pimpinan Hizbut Tahrir. Dan saya bisa baca, ini kawan2 yang sering (ngorak2) pak kyai ini diajak diskusi, (ternyata) yang bilang gak bisa baca, repot itu.
Masalah tentang Hizbut Tahrir, masalah tidak beriman kepada qodho qodar. Itu saya clear kan, pernah bertemu dengan mereka. Setahun yang lalu, sebelum Hizbut Tahrir itu dibubarkan oleh Pak Wiranto, Menkopolhukam. Beberapa bulan sebelumnya, ada kawan2 hizbut tahrir datang ke rumah. Satunya alumni yaman, pernah belajar di Yaman, alim orangnya. Satunya tidak di Timur Tengah, ada 4 orang. Sampai di rumah, mereka bilang. Pak kyai, minta tolong... (apa?) hizbut tahrir itu jangan dibeda bedakan dengan ahlus sunnah. Kan sama.. pak kyai ini beda bedakan. Lalu saya bilang, kalau memang ahlus sunnah dan hizbut tahrir itu sama, kenapa sampeyan keluar dari ahlus sunnah? dan itu ke hizbut tahrir. Katanya sama? kenapa keluar?
Kalau sampeyan keluar dari Ahlus Sunnah, kemudian ke hizbut tahrir, berarti beda memang. Buktinya sampeyan keluar. Saya bilang begitu. Mereka diam, cuma gak saya rekam pada waktu itu. Tapi ada saksinya, mereka berempat, dan murid saya suruh nunggui. Karena saya sendirian di rumah pada waktu itu. Saya larang keluar, kamu jangan keluar, disini (gak ada orang). Terus kata mereka, Apa bedanya kyai? ahlus sunnah dengan hizbut tahrir? Beriman kepada Qodho Qodar.
Kalau menurut kami, ahlus sunnah, semua perbuatan manusia, yang disengaja maupun yang tidak disengaja adalah ciptaan dan ketentuan Alloh. Kalau menurut hizbut tahrir, sama dengan sy*** dan muktazilah.
Perbuatan yang disengaja, itu adalah ciptaan dan ketentuan manusia. Bukan ciptaan dan ketentuan Alloh. Gimana? iya betul kyai (beliau bilang begitu). Tapi ada kesamaanya (katanya). Apa kesamaanya? bahwa hizbut tahrir berkeyakinan, bahwa kemampuan manusia untuk melakukan, itu ciptaan Alloh. Manusia itu punya kekuatan, kekuatan itu dikasih Alloh. Saya jawab, nah itu perbedaanya. Itu beda namanya dengan ahlus sunnah. Karena di dalam kitab2 aqidah diterangkan, orang berkeyakinan, bahwa manusia berbuat karena kekuatan yang diberikan oleh Alloh, kepada manusia itu. Tapi Dia yang menentukan dan yang mentakdirkan... itu ahli bid'ah, menurut kami. Jadi masalah itu sudah clear, dengan pimpinan hizbut tahrir.
Khilafah
Yang kedua masalah khilafah. Masalah khilafah ini juga sudah clear, mereka tidak membantah. Karena mereka gak punya dalil. Kalau memang punya dalil, pendapat saya sering saya share di facebook, dimana2. Gak ada jawabanya sampai sekarang. Khilafah itu hadiah. Menurut kita Ahlus Sunnah, Khilafah itu artinya Kekuasaan. Umat islam itu menguasai dunia islam. Menguasai dunia, orang2 (takut) pada orang islam. Itu namanya Khilafah, Khilafah ini bukan cuma sekedar jabatan. Kalau ada orang menjabat, misalnya jadi bupati, jadi gubernur, jadi presiden, tapi yang menentukan bukan dia (misalnya orang di belakang dia). Berarti dia ini boneka, bukan khilafah namanya, faham?
Khilafah yang dimaksud di dalam Al Quran seperti itu.
Nah khilafah itu kata para ulama adalah buah, sedangkan pohonya adalah Iman dan Amal Sholeh. Orang itu dapat buah, kalau menanam pohon. Dalilnya mana? saya dari tadi kan gak bicara dalil. Cuma bicara teori, kenyataan.
وعد الله الذين آمنوا منكم وعملوا الصالحات ليستخلفنهم في الأرض كما استخلف الذين من قبلهم وليمكنن لهم دينهم الذي ارتضى لهم وليبدلنهم من بعد خوفهم أمنا يعبدونني لا يشركون بي شيئا ومن كفر بعد ذلك فأولئك هم الفاسقون
Surat An Nur: 55
Alloh menjanjikan orang2 yang beriman diantara kamu. Jadi pohon pertama iman. Wa 'amilush sholihat, dan beramal sholih, la yastakhlifannahum fil ardhi. Alloh akan benar2 memberikan Khilafah kepada mereka di muka Bumi. Khilafah itu artinya kekuasaan. Berarti Khilafah, kekuasaan, itu buah dari Iman dan Amal Sholeh, bukan diteriak2kan (bukan begitu).
Lha menurut kami, hizbut tahrir tidak menanam pohon, loh bicara buah, pohonya gak ada (ya gak bisa). Mengapa gak menanam pohon? hizbut tahrir gak percaya kepada qodho qodar. Para shohabat itu diberikan oleh Alloh Khilafah, karena mereka beriman kepada Qodho Qodar. Mereka Hizbut Tahrir tidak beriman kepada Azab Qubur, mereka para shohabat itu beriman, ini diantaranya. Makanya kalau keimananya (tidak sama) dengan para shohabat gak bisa dapat khilafah, khilafah itu buah. Buah itu harus menanam pohon. Pohonya adalah Iman dan Amal Sholeh. Jadi itu kuncinya.
Imam Mahdi
Masalah Imam Mahdi, saya ini akrab dengan kawan2 hizbut tahrir. Menurut Hizbut Tahrir, Imam Mahdi itu gak ada, yang ada adalah simbol dari (ratu adil), atau kholifah yang rosyidah. Kalau menurut kita enggak, karena hadits2 tentang Imam Mahdi ini tidak membicarakan simbol. Yang dibicarakan memang orang secara fisik, ada namanya, ada orang tuanya, ada tempat kelahiran, ada tempat pembaiatan, itu lengkap di dalam kitab2 hadits, dan haditsnya mutawattir. Ada ulama dulu ya, pada abad ke 6, Namanya Imam As Salami (kalau gak salah) menulis kitab berjudul Iqtud duror fi akhbaril mahdi .... itu satu jilid, cerita tentang Imam Mahdi. Imam Jalaluddin As Suyuthi, menulis kitab berjudul.... fi akhbaril mahdi, ada haditsnya. Ulama2 modern, ada Syaikh Abdulloh Al Umari, juga menulis kitab tentang Imam Al Mahdi.
Kesimpulan para Ulama, Imam Mahdi bukan simbol, tapi benar2 nyata (fisik) ini oleh hizbut tahrir dianggap simbol. Kalau dianggap simbol, berarti gak beriman sungguhan, kepada Imam Mahdi yang diterangkan di dalam kitab2 hadits, itu maksudnya. Saya gak ada kebencian kepada hizbut tahrir, atau kepada yang lain, (enggak). Kita ini saling mengingatkan. Kita ingin selamat, saudara kita juga kita inginkan selamat. Malah hizbut tahrir itu menurut saya gak salah semua. Hizbut tahrir itu, anak2 perempuan yang ikut hizbut tahrir, itu siap dipoligami, saya cocok dengan itu. Ya mungkin hizbut tahrir ngasih hadiah saya satu, saya fikir2, masuk pertimbangan kira2 lah. Menurut saya itu tidak melanggar aqidah itu. Jadi gak semuanya, itu klarifikasi dari saya.
Comments
Post a Comment