" persiapan nikah itu tidak sebatas membeli baju, kursus memasak, dan semisalnya. Namun yang justru paling utama disiapkan adalah ilmu syar'i termasuk ilmu yang diajarkan syari'at tentang berumah tangga seperti pengetahuan hak dan kewajiban istri, hak dan kewajiban suami, cara mendidik anak, dan semisalnya"
Pelajaran dari kisah sahabiah telah kita petik, namun tersisa pertanyaan di benak, apa gerangan faktor yang dapt membantu seorang wanita untuk memiliki sifat-sifat istri sholihah? beberapa faktor tersebut diantaranya dapat kita rinci berikut ini.
1. Mengenal Alloh Swt dan sifat-sifat-Nya yang mulia,
Yang mana hal ini mendorongnya untuk taat kepada Alloh Swt dan tunduk di bawah seluruh ketetapan-Nya. Di antara yang ditetapkan Alloh Swt adalah keharusan seorang istri memperhatikan dan memenuhi hak-hak suami yang sedemikian besar terhadapnya, sampai-sampai Rosululloh Saw.bersabda:
" Tidak layak bagi manusia untuk sujud kepada manusia. Sekiranya layak seorang manusia sujud kepada manusia lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya, karena besarnya hak suami terhadapnya. Demi Dzat yang jiwaku berada di TanganNya, seandainya pada kaki suami sampai belahan rambutnya ada luka yang membusuk kemudian dia (istri) menghadap ke luka tersebut lalu menjilatnya, maka belumlah dia memenuhi hak suaminya."
(HR.Ahmad dan selainya, Shohih Al Jami' Ash Shaghir no.8602).
2. Berilmu sebelum beramal.
Sepantasnya seorang wanita yang hendak melangkah ke gerbang pernikahan mempersiapkan ilmu yang cukup mengenai kehidupan berkeluarga. Karena persiapan nikah itu tidak sebatas membeli baju, kursus memasak, dan semisalnya. Namun yang justru paling utama disiapkan adalah ilmu syar'i termasuk ilmu yang diajarkan syari'at tentang berumah tangga seperti pengetahuan hak dan kewajiban istri, hak dan kewajiban suami, cara mendidik anak, dan semisalnya. Dengan bekal ilmu ini, seorang wanita akan mengetahui apa yang diinginkan syarat yang mesti ditunaikan olehnya dalam rumah tangganya.
Sepantasnya seorang wanita yang hendak melangkah ke gerbang pernikahan mempersiapkan ilmu yang cukup mengenai kehidupan berkeluarga. Karena persiapan nikah itu tidak sebatas membeli baju, kursus memasak, dan semisalnya. Namun yang justru paling utama disiapkan adalah ilmu syar'i termasuk ilmu yang diajarkan syari'at tentang berumah tangga seperti pengetahuan hak dan kewajiban istri, hak dan kewajiban suami, cara mendidik anak, dan semisalnya. Dengan bekal ilmu ini, seorang wanita akan mengetahui apa yang diinginkan syarat yang mesti ditunaikan olehnya dalam rumah tangganya.
3. Bersemangat untuk meraih surga yang sarat dengan kenikmatan yang belum pernah dipandang oleh mata,
tidak pernah pula terlintas di benak manusia. Karena berhias dengan sifat-sifat istri shalihah agar mengantarkan seorang wanita kepada surganya Alloh Swt. sebagaimana sabda Rosululloh Saw
tidak pernah pula terlintas di benak manusia. Karena berhias dengan sifat-sifat istri shalihah agar mengantarkan seorang wanita kepada surganya Alloh Swt. sebagaimana sabda Rosululloh Saw
" Apabila seorang wanita sholat lima waktu puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluanya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai."
(HR. Ahmad Shahih Jami', no. 660-661)
dan sabda beliau tentang wanita ahlul jannah (penghuni surga)
" maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga? yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. dimana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya seraya berkata: " Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridho."
(HR. An Nasa'i dalam isyratun nisa no.257. Silsilah Al Hadits Ash Shohihah, Asy Syaikh Albani no.287).
4. Takut terhadap adzab Alloh Swt yang pedih dan murka-Nya bagi pelaku maksiat.
Sementara melanggar hak suami dengan sengaja dan durhaka kepadanya termasuk perbuatan maksiat yang diancam dengan siksa.
Rosululloh Saw bersabda:
"Ada tiga golongan manusia yang tidak akan ditanya tentang mereka yaitu seseorang yang memisahkan diri dari jama'ah kaum muslimin dan bermaksiat kepada pimpinanya lalu ia meninggal dalam keadaan bermaksiat maka kamu jangan tanyakan tentang dia. (kedua) budak wanita atau laki-laki yang melarikan diri dari tuanya. dan (ketiga) istri yang suaminya pergi dan telah dicukupkan kebutuhan dunianya kemusian ia memamerkan perhiasan dan kecantikanya (tabaruj) dan bermaksiat sepeninggal suaminya. Maka mereka ini tidak akan ditanya."(HR.Bukhori dalam Al Adabul Mufrad no.590 dishohihkan asy syaikh albani 202 dan dalam ash shahihah 542).
Demikian pula jika seorang istri tidak pandai bersyukur kepada suaminya malah mengkufuri kebaikanya, maka an nar (neraka) lah yang dijanjikan baginya, sebagaimana sabda Nabi Saw.
" Di perlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur." ada yang bertanya kepada beliau: "apakah mereka kufur kepada Alloh Swt?".beliau menjawab: " Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikanya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka(istri) setahun penuh, kemudian dia melihat dirimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: " Aku tidak pernah melihat kebaikan sekali pada dirimu.(HR.Al Bukhori no.29 Muslim no.907).
5. Berteman dengan wanita-wanita yang sholihah, duduk bersama mereka, mendengarkan pembicaraan mereka dan mencontoh perilaku serta akhlak mereka yang mulia. Sebaliknya menjauhi teman-teman yang fasik, tidak bergaul dengan mereka dan berpaling dari perilaku mereka yang buruk. Karena keberadaan seorang teman akan mempengaruhi seseorang, bila ia berteman dengan orang yang baik, ia akan terdorong untuk berbuat baik pula. Sebaliknya, bila berteman dengan orang yang jelek dan rusak akhlaknya, sedikit banyak ia akan terpengaruh dan terasa berat baginya berbuat baik. Rosululloh Saw bersabda:
"Perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk yang jelek seperti penjual parfum dengan pandai besi. Tidak terlepas bagimu dari penjual parfum itu (bila engkau duduk denganya) (dua perkara) yaitu bisa jadi engkau membeli parfumnya ataupun (bila engkau tidak membelinya) engkau mendapat darinya wangi yang semerbak. Sementara (duduk dengan) pandai besi bisa jadi (api yang ditiupnya) akan membakar rumahmu atau pakaianmu atau engkau dapatkan darinya bau yang busuk."
(HR.Al Bukhori no.2120 dan muslim no.2628).
6. Memilih suami yang sholih dan berakhlak mulia. langkah ini jelas dilakukan sebelum seorang wanita memutuskan untuk menerima pinangan seorang laki-laki. Hendaklah ia memperhatikan siapa lelaki yang datang meminangnya, apakah lelaki yang datang yang sholih atau lelaki yang tholih (tidak sholih). Bila lelaki itu sholih dan berkenan di hatinya, maka sepantasnya ia menerimanya, karena dengan bersuamikan lelaki yang sholih akan membantunya dalam meraih kebaikan yang banyak. Suami yang sholihah lah yang mengerti apa yang harus dilakukannya dalam rumah tangganya dan mengerti tentang tanggung jawab dan kewajibanya. Dia akan mendidik istrinya dengan pendidikan yang baik dan menuntun istrinya menuju kebahagiaan yang hakiki dan berupaya menjauhkan dari siksa yang pedih di alam sana. Hanya suami yang sholihah yang mengerti dan menjalankan firman Alloh Swt:
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At Tahrim: 6)
Wallohu a'lam Bishowab..
Comments
Post a Comment