Setelah anda membaca beberapa artikel yang saya tulis pada Jalur Kereta Api yang Hilang I, kali ini saya menyajikan tulisan selanjutnya melanjutkan cerita tentang jalur kereta api yang sekarang sudah terpendam seiring dengan adanya perubahan kondisi fisik daerah di Tulungagung. Kita tentu akan berfikir dan mengira-ngira, bagaimana ya?? kereta api yang melintasi bekas-bekas rel yang ada sekarang? bagaimana bentuknya?? apakah juga sebaik kereta api sekarang, atau justru malah kereta api zaman dahulu lebih menarik kondisinya dan lebih kuat kerangkanya...?? hal itu merupakan hal yang akan menjadi bayangan kita selama kalian membaca artikel ini.
Sebagai perbandingan dan untuk mempermudah angan-angan kita tentang keberadaan kereta api pada zaman dahulu, saya mendapatkan foto kereta api di Tasikmalaya pada tahun 1938. Nah mungkin kita dapat membayangkan bagaimana kondisi yang terdapat pada kereta api yang melintasi jalur kereta yang dulunya ada di Tulungagung dan sekarang sudah menghilang dan terkubur bersama kenangan yang telah membalutnya selama beberap tahun.
Kereta Api pada tahun 1938 |
Lokomotif Tahun 1970an |
Berangkat dari keingin tahuan itu, maka saya akan mencoba untuk mencari jejak Kereta Api zaman dahulu yang terkenal menghubungkan antara Tulungagung dan Tugu-Trenggalek. Dan ternyata, saya dapat menemukan beberapa bukti di beberapa wilayah. Tetapi akhirnya dalam artikel ini saya juga mengungkap bahwa Pasar Sore Tulungagung dulunya merupakan daerah Stasiun Tulungagung.
Karena terdapat 5 Bukti jalur kereta maka saya menamakan pada peta tersebut Jejak Jalur Kereta Api yang hilang I hingga Jejak Jalur Kereta Api yang hilang V. Bukti Jejak Jalur Kereta Api yang hilang I-II plus Bekas Tangki Penyiram Air Kereta Api di Pasar Sore Tulungagung, menunjukkan bukti bahwa Pasar Sore Dulunya merupakan wilayah Stasiun Tulungagung, yaitu untuk parkir dan maintenance kereta api pasca digunakan untuk perjalanan. Sedangkan Jaejak Jalur Kereta Api III-V merupakan bukti adanya jalur Kereta Api Tulungagung-Tugu Trenggalek di masa lampau.
Jejak Jalur kereta Api yang hilang I
Jejak Jalur Kereta Api yang hilang I ini dapat anda temukan di sebelah Utara Stasiun Tulungagung atau di Perempatan Pasar Sore Tulungagung. Anda akan menemukan sepasang rel kereta api yang sudah terpendam oleh aspal jalan raya. Dalam Jejak yang ada di Perempatan pasar sore Tulungagung ini anda akan menemukan rel yang tidak hanya sepasang, melainkan ada dua pasang rel yang saling berhimpitan. Dapat diperkirakan dulunya di dekat rel kereta ini banyak traffic kereta api yang membutuhkan tidak hanya satu pasang rel saja.
Rel yang berhimpitan tersebut menandakan adanya persimpangan jalur yang menunjukkan adanya ruang yang besar sehingga kereta dapat berpindah jalur. Kalau kita melihat arah jalur kereta tersebut, maka kita akan melihatnya menuju pasar sore tulungagung. Ini semakin menguatkan pendapat saya kalau di Pasar Sore Tulungagung dulunya adalah wilayah stasiun Tulungagung.
Saya pun mencari buktinya, dan akhirnya saya menemukan Tangki bekas Penyiram Air untuk kereta api, Bentuknya pun seperti pada yang ada pada stasiun Kertosono Nganjuk. Kesamaan ini merupakan bukti bahwa dulunya pasar sore Tulungagung, merupakan daerah Stasiun Tulungagung yang menyediakan aneka peralatan dan aneka perawatan kereta Api. Berkait tentang Tangki bekas Penyiram Air akan dibahas di dalam artikel ini selanjutnya.
Jejak Jalur Kereta Api yang hilang di Tulungagung |
Tampak dua pasang rel yang saling berhimpitan. Ini menandakan dulu di sekitar sini adalah tempat yang luas bagi kereta api sehingga dapat memungkinkan untuk melakukan manuver pindah jalur dari jalur satu ke jalur yang lain.
Jejak Jalur Kereta Api yang hilang II
Karena saya masih penasaran tentang Jejak Rel yang ada di Perempatan Pasar Sore, saya pun mencoba menari bukti yang lain sehingga menguatkan pendapat kalau di Pasar Sore ini dulunya adalah bekas tempat lalu lalang kereta api.
Nah, ternyata saya dapat menemukan situs baru Jejak Jalur kereta api yang hilang, dan berikutnya saya beri nama Jejak Jalur Kereta Api yang hilang II. Jejak kedua yang saya temukan ini sedikit aneh, karena sangat berbeda dengan kelurusanya dengan Jejak Jalur Kereta Api yang hilang I. Pada jejak jalur kereta api yang hilang II tidak lah ditemukan kesinambunganya dengan jejak jalur kereta yang hilang satu. Saya hanya berpendapat bahwa ini merupakan Jalur yang berbeda dengan yang ada di Perempatan Pasar Sore. Jalur ini dimungkinkan adalah jejak Jalur yang dulunya menghubungkan antara Tulungagung dan Trenggalek yang sudah saya ceritakan pada artikel I.
Di dalam artikel satu saya kemukakan bahwa sesuai dengan peta jalur kereta api yang lama, dulunya Tulungagung dan Trenggalek terhubung dengan jalur kereta api. Jalur tersebut memungkinkan warga Tulungagung untuk dapat bepergian menggunakan jalur kereta api dari Tulungagung ke Trenggalek. Dengan alasan keefektifan perjalanan, maka jalur ini di hapus keberadaanya dari wilayah Tulungagung dan Trenggalek.
Jarak Tulungagung dan Trenggalek yang pendek dan tidak adanya kelanjutan Jalur kereta dari Trenggalek alias berhenti sampai Trenggalek saja, maka pihak PT KAI melakukan penghapusan Jalur kereta tersebut sekitar tahun 60 an.
Jejak Tangki Penyiram Air Kereta Api
Jejak Jalur Kereta Api yang hilang di Jalan Pangeran Antasari Tulungagung |
Jejak Jalur Kereta Api yang hilang di depan Pasar Sore Tulungagung |
Jejak Jalur Kereta Api Tulungagung Tempo Dulu |
Jalur Kereta Api tempo dulu di Tulungagung |
Jejak Tangki Penyiram Air Kereta Api
Bekas Tangki Penyiram Air Kereta Api ini sekarang bawahnya digunakan untuk kios Selep Kelapa dan Bahan-bahan makanan lainya. Dengan ditemukan dua site di daerah sini dan dengan adanya Bekas Tangki Penyiram air yang mirip kondisinya dengan yang ada di Stasiun Kertosono Jawa Timur, hal ini memperkuat bukti bahwa daerah pasar sore tulungagung dulunya merupakan daerah stasiun. Daerah stasiun tulungagung diperkirakan luas sampai pasar sore Tulungagung.
Tampak Tangki Berwarna Orange yang saya ambil gambarnya yang merupakan Bekas Tangki Penyiram Air Kereta Api. Di Pasar Sore ini dulunya selain tempat perluasan dari Stasiun Tulungagung, juga merupakan tempat perawatan kereta api setelah perjalanannya mengarungi kota-kota. Anda bisa memperhatikan guratan-guratan yang ada pada tangki tersebut, maka anda akan melihat kesamaanya dengan Jembatan Kereta api yang lama yang terletak di Bago, Tulungagung atau fotonya dapat andada temukan berada di bawah tulisan ini.
Tampak Tangki Berwarna Orange yang saya ambil gambarnya yang merupakan Bekas Tangki Penyiram Air Kereta Api. Di Pasar Sore ini dulunya selain tempat perluasan dari Stasiun Tulungagung, juga merupakan tempat perawatan kereta api setelah perjalanannya mengarungi kota-kota. Anda bisa memperhatikan guratan-guratan yang ada pada tangki tersebut, maka anda akan melihat kesamaanya dengan Jembatan Kereta api yang lama yang terletak di Bago, Tulungagung atau fotonya dapat andada temukan berada di bawah tulisan ini.
Supaya anda dapat membandingkanya dengan tangki yang ada di Stasiun, maka saya akan tampilkan Tangki bekas Penyiram Air yang ada di Stasiun di Indonesia. Dengan adanya perbandingan ini, anda bisa membedakan dengan bekas tangki penyiram air yang masih ada di Pasar Sore Tulungagung.
Jembatan yang anda lihat sekarang ini, terlihat kekokohanya dengan melihatnya di zaman sekarang ini pada tahun 2012 Jembatan ini pun masih digunakan. Jembatan yang menurut Peta Jalur Kereta Api tahun 1925 ini, maka sekitar 90 tahun an jembatan ini merebahkan punggungnya dan meraih sisi-sisi sungai untuk menjadi jalan bagi seseorang yang melintasi sungai dari atas jembatan.
Di dalam artikel I saya membandingkan jembatan ini, dengan jembatan kereta api yang fotonya masih ada sampai sekarang. Maka akan tampak kesamaan dari struktur besinya.
Jejak Jalur Kereta yang hilang IV
Berangkat dari Bukti-bukti yang ada, maka saya melakukan perjalanan untuk mencari lagi sisa-sisa jalur kereta api yang hilang di Tulungagung. Wikimapia yang saya gunakan untuk memetakan dimana kemungkinan sisa-sisa Jalur kereta api berada. Berangkat dengan meluruskan jalur kereta sesuai dengan kelurusanya dengan Jembatan yang sampai sekarang masih ada, maka saya berangkat dan akhirnya menemukan potongan kecil dari sisa Jalur kereta api yang sudah dihapus keberadaanya. Tampak sebatang rel kereta yang masih berada ditempatnya yang mungkin tidak akan terperhatikan oleh mata karena lokasinya yang tampak diapit oleh beton-beton trotoar.
Jejak Jalur Kereta yang hilang IV
Berangkat dari Bukti-bukti yang ada, maka saya melakukan perjalanan untuk mencari lagi sisa-sisa jalur kereta api yang hilang di Tulungagung. Wikimapia yang saya gunakan untuk memetakan dimana kemungkinan sisa-sisa Jalur kereta api berada. Berangkat dengan meluruskan jalur kereta sesuai dengan kelurusanya dengan Jembatan yang sampai sekarang masih ada, maka saya berangkat dan akhirnya menemukan potongan kecil dari sisa Jalur kereta api yang sudah dihapus keberadaanya. Tampak sebatang rel kereta yang masih berada ditempatnya yang mungkin tidak akan terperhatikan oleh mata karena lokasinya yang tampak diapit oleh beton-beton trotoar.
Kalau anda meluruskan jalur ini dengan jembatan kereta api yang merupakan Jalur kereta Api yang hilang III maka anda akan mendapatkan bahwa jalur ini lurus atau berkesinambungan dengan jalur yang ada pada Jembatan Kereta Api yang lama.
Jejak Jalur Kereta yang hilang V
Jejak jalur kereta api yang hilang V ini akan saya bahas pada artikel III, berikutnya saya akan menampilkan gambar dari beberapa kemungkinan dari Jalur yang dulunya menghubungkan antara Tulungagung dan Trenggalek.
Jejak Jalur Kereta Api tempo Dulu |
Add caption |
Jejak Jalur Kereta yang hilang V
Jejak jalur kereta api yang hilang V ini akan saya bahas pada artikel III, berikutnya saya akan menampilkan gambar dari beberapa kemungkinan dari Jalur yang dulunya menghubungkan antara Tulungagung dan Trenggalek.
Jejak Jalur Kereta Api di Belakang Hotel Crown Victoria |
Ini merupakan hal yang sangat menarik untuk diteliti bagaimana tentang bentuk kereta yang lewat di Jalur yang sekarang hilang. Banyak hal yang dapat kita temui pada zaman sekarang ini berkenaan dengan bukti-bukti adanya jalur kereta api yang hilang dan sekarang mungkin puing-puingnya telah terlupakan, masa-masanya telah berganti dengan tumpukan aspal yang mulai memendamnya dan menutupnya dari ingatan warga Tulungagung.
Dulu adalah masa lalu yang menyisakan sejumlah kenangan dalam benak seseorang meskipun hal itu tidak dialami secara langsung oleh seseorang. Karena masa lalu adalah bukti bahwa kehidupan ini penuh warna dari masa ke masa, engkau pun akan mendapati banyak saksi hidup yang mungkin dapat menceritakan kebedaradaan jalur kereta api yang ada di Tulungagung yang hilang. Mirip seperti kisah Benua Atlantik yang hilang, saya mengemasnya menjadi satu tulisan yang melekatkan pada benak anda tentang Jalur Kereta Tulungagung yang hilang.
Saya terkesan dengan potret tempo dulu di sekitaran plasa nirwana. Saya asli Tulungagung, dan saya cinta KA dengan segala sejarahnya. Saya sudah melakukan penelusuran lengkap mengenai eks Jalur KAI lintas Tulungagung-Trenggalek-Tugu (kelengkapannya saya kira mencapai 87%).
ReplyDeleteUntuk mengetahui lebih lanjut, monggo visit railfansina.blogspot.co.id. Salam guyub rukun!
Luar biasa saya sangat menghargainya ........
ReplyDeleteMasa lalu menyimpan mutiara yang sangat berharga ......
namun sedikit dari generasi penerus yang menyia-nyiakan nya ,,,......