gambar ilustrasi |
Berasal dari sebuah nasihat seseorang tentang birul walidain serta bagaiaman menyikapi kehidupan dari Orang Tua dan Anak, dilihat dari contoh yang luar biasa yang tertulis di dalam Al Qur'an dan Al Hadits.
Ini adalah salah satu tipe yang bisa kita ketahui dari waqi' (realitas) kehidupan sekarang ini. Seorang anak sholeh tetapi orang tuanya awam atau bahkan masih jahil. Hal ini dikarenakan bukan tarbiyah orang tua yang menjadikanya seperti itu, melainkan karena seorang anak itu telah dibukakan hatinya oleh Alloh Swt. untuk dapat secara rela mempelajari Ilmu dinul islam ini.
Ini merupakan hal yang luar biasa dari seorang anak, mungkin keberadaanya pun juga akan bisa menjadikanya jalan untuk dapat membawa Orang Tuanya ke Jalan yang diridhoi Alloh Swt. Anak yang seperti ini lah idaman setiap Orang Tua. Anak yang Sholeh dengan Orang Tua yang sholeh mungkin akan terbiasa dengan tarbiyah dari Orang Tuanya... Sedangkan anak yang lahir dari Orang Tua yang awam / jahil dia akan menjadi sosok yang ingin kalau ada kesempatan mendakwahkan kepada Orang Tua perihal dinul Islam.
Kisah pada kasus seperti ini tampak pada kehidupan Amar bin Yasir. Amar bin Yasir bisa tumbuh menjadi anak yang sholeh walaupun di kala itu bapaknya masih jahil, masih menganggap patung dapat mendatangkan manfaat dan madhorot. Ta'lim pada malam hari dan pulang setelah subuh dilakukan di tempat sahabat dan secara rutin diikuti oleh Amar bin Yasir. Rosululloh telah mentarbiyah Amar bin Yasir menjadi pribadi yang luar biasa. Menjadi singa yang siap menerkam musuh-musuh Islam lewat keteguhanya membawa din ini. Walaupun diantara Rosululloh dan Amar bin Yasir tidak ada hubungan dari langsung sebagai orang tuan dan anak, tetepi hal ini tetap saja bisa diterima oleh Amar bin Yasir.
Amar bin Yasir pun menjadi pribadi yang sholeh, dan dalam suatu kesempatan memberikan nasihat kepada orang tuanya ketika beliau menjatuhkan berhala. Dalam Kasus ini seorang anak yang mentarbiyah orang tua. Aman mengingatkan tentang apakah engkau hendak beribadah kepada patung, yang mana dia sendiri tidak dapat menjaga dirinya ketika terjatuh. Ternyata tarbiyah tersebut berhasil dan menjadikan orang tua tersebut bertaubat dan menyesal atas perbuatan bodoh ketika masih bergantung pada berhala.
Sehingga saat mereka disuruh menyatakan kalimat kekufuran mereka (Orang Tua Amar bin Yasir: Tsumamah ibu Amar dan Yasir ayah Amar) mereka tidak mau mengikuti karena mereka teguh pendirian dan tarbiyah dari Amar telah masuk ke dalam hati orang tuanya. Amar tidak ingin orang tuanya yang banyak berjasa kepadanya mati dalam keadaan jahil oleh karena itu Amar berusaha untuk selalu menasihati orang tua agar tidak percaya kepada berhala dan berlepas diri darinya. Dan Orang Tua Amar pun dibunuh, sehingga tercatat beliau merupakan Syuhada pertama yang tercatat dalam shiroh.
Kisah yang serupa dengan yang terjadi seperti pada judul artikel ini adalah Ikrimah yang merupakan Anaknya Abu jahl. Beliau merupakan anaknya seorang yang sangat benci dan memusuhi islam.Berbeda dengan kisah Amar bin Yasir, pada kisah Ikrimah ini bapaknya selalu memusuhi islam sampai akhir hayatnya.
Ada sebuah kisah tentang Ikrimah yang ketika beliau gugur dalam suatu perang dan mengalami sakaratul maut dan merasa haus beliau diambilkan minum oleh sahabat.. tetapi ketika hendak meminumnya terdengar suara sahabat lain yang butuh minuman maka beliau menyuruh untuk memberikan kepada sahabat yang mengatakan butuh air. dan ketika sahabat kedua itu hendak meminum air itu ternyata ada sahabat lain yang membutuhkan air.. maka sahabat kedua itu pun menyuruh untuk memberikan kepada sahabat ketiga. Ketika Beliau hendak meminumkan kepada sahabat ketiga, sahabat ketiga tersebut meninggal... lalu pemberi minum pergi ke sahabat kedua dan ternyata beliau juga sudah meninggal,,, dan ketika pergi ke Ikrimah.. ternyata beliaupun sudah meninggal.
Dari pelajaran Ikrimah diatas dapat diambil pelajaran tentang Itsar (mendahulukan) kepentingan sahabat lain / saudara lain yang membutuhkan sesuatu.
Comments
Post a Comment