Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (Qs. An Nisaa: 3)Jadi teringat nasihat seorang ust. yang dikala itu di dengar oleh seseorang... dikala beliau masih menjadi bujangan (Perjaka) / Belum menikah.. beliau sering sekali menasihatkan hadits..
“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR. Bukhori-Muslim)
Anjuran-anjuran Rasululloh untuk Menikah : Rasululloh SAW bersabda: “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !”(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
Beliau sering sekali membacakan hadits itu dikala beliau membuka suatu kultum, lantas timbullah senyum tersipu dari santri.. Tetapi kini ketika beliau sudah menikah.. Sering juga mendengar beliau membacakan QS. An Nisaa: 3. Lalu timbullah suatu yang menjadi nasihat bagi santri yang masih bujang.. bahwa enkau Nikah itu .. anjuran dari Rosululloh.. sedangkan kita tidak apa-apa menikahi wanita yang bukan muhrim untuk menikahi 2, 3, atau 4 wanita.
Segala yang ada pada ajaran islam ini sedikit demi sedikit akan ditinggalkan oleh kebanyakan orang... Ketika seseorang itu merasa bahwa seperti menggenggam bara api ketika mereka melaksanakan sunnah dari Rosululloh, anjuran dari Rosululloh.. mereka semakin dikucilkan.. Hal itu tidak saja menimpa bagi hal-hal yang "tidak enak" menurut kebanyakan orang seperti Puasa, Zakat, Membantu Fakir Miskin... tetapi hal itu juga akan menimpa bagi aturan-aturan yang "enak" seperti Poligami...
Poligami itu lebih mulia daripada seseorang itu berzina... Poligami sesuatu yang "enak" tetapi kebanyakan orang itu tidak akan menyukai sesuatu yang "enak" itu.. karena dari Islam.. Memang.. Syaitan itu musuh bagi para Nabi.. Kalau Nabi dimusuhi Syaitan.. maka Syaitan pun juga memusuhi ajaranya.. dan pengikut ajaran dari Nabi Muhammad Saw. Mereka mencoba menggulirkan berbagai alasan untuk menolak poligami, dan mereka mencoba untuk menghentikan dengan sekuat tenaga.. gagasan-gagasan yang mengarah kepadanya.
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Qs. Al An'aam: 112)
Mahasiswi Kedokteran Saudi Kampanyekan Poligami
Hidayatullah.com--Nouf Al Amudi mahasiswi
kedokteran di salah satu univeristas di Jeddah melakukan kampanye
mengenai perlunya berpoligami bagi kaum lelaki, demikian dikabarkan oleh
harian Al Watan Saudi (10/7/2012).
Perempuan yang memiliki pemikiran berbeda dengan kebanyakan kaum yang
seusia dengannya ini menyampaikan bahwa ia mulai melakukan kampanye
kepada masyarakat mengenai perlunya berpolgami,”Saya mendukung poligami.
Di saat jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki, jika mereka
mencukupkan dengan satu istri bagaimana dengan para wanita shalihah
lainnya?”
Mengenai respon negatif dari berbagai pihak, Al Amudi menyampaikan bahwa
hal itu dilakukan oleh para “istri fanatik” yang berbicara dengan
perasaan bukan dengan akal dan itu menurutnya merupakan hal yang biasa.
Al Amudi sendiri menyebutkan sejumlah remaja yang lebih muda usianya
daripada dirinya juga menyetujui pendapatnya.
Sumber :
Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i pernah ditanya tentang hukum poligami, apakah sunnah? beliau menjawab: “Bukan sunnah, akan tetapi hukumnya jaiz (boleh)“.
Comments
Post a Comment