Skip to main content

Pelajaran Kehidupan: Apa Hubungan Tawakkal dan Usaha??

Hubungan Tawakkal dan Usaha
Tawakkal kepada Alloh Swt. tidak berarti bahwa manusia harus bertopang dagu berpeluk tangan, enggan berusaha dan malas bekerja. Tawakkal yang sebenarnya ialah disertai dengan melipatkan (menyingsingkan) lengan baju dan memeras tenaga, berusaha mencari maksud dan cita-cita melalui jalan-jalan dan cara-cara yang betul dan sepatutnya dilalui.

Manusia menurut fitrahnya dan menurut perintah Alloh harus berikhtiar dan bekerja untuk kelangsungan hidupnya dengan menggunakan segala tenaga dan upaya yang telah diciptakan oleh Alloh untuk hamba-Nya dan makhluk-Nya yang termulia di atas bumi ini.

Meninggalkan usaha dan ikhtiar dengan alasan tawakkal kepada Alloh adalah keliru dan bertentangan dengan fithrah manusia dan hukum alam serta menyimpang dari perintah Alloh dan Rosul-Nya.

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Alloh) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Qs. Al Baqoroh: 267)

Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Qs. Al Baqoroh: 286)

agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya. (Qs. Ibrahim: 51)
  
Demikianlah perintah Alloh kepada Rosul-Nya, agar mereka berusaha dan berikhtiar dengan sekuat kemampuanya, setelah itu nanti Alloh akan memberikan pertolongan-Nya kepada hamba-Nya yang tunduk dan patuh. Sesungguhnya tawakkal itu tidak akan sempurna melainkan dengan berusaha dan berikhtiar mengikut hukum Alloh Swt. dan Sunnah-Nya, setelah itu barulah bersandar kepada pertolongan Alloh Swt. dan menyerah bulat kepada-Nya

Diceritakan bahwa ada seorang pria menunggang unta hendak ke masjid. Ia bertanya kepada Rosululloh, apakah ia harus menambatkan untanya atau melepaskan bebas sambil bertawakkal. Rosululloh bersabda kepadanya, "iqilha wa tawakkal". Tambatlah ia dan bertawakallah 
(HR. At Tirmidzi, Al Baihaqi)

Pada suatu ketika Umar bin Khattab ra. mau menemui sekelompok orang pemalas yang enggan bekerja dan hanya duduk menganggur sambil menyerah diri kepada nasib. Umar bertanya kepada mereka "Siapakah kamu dan apa kerjamu? Mereka menjawab, "Kami adalah orang yang bertawakkal kepada Alloh". " Dusta kau!" Jawab Umar, "Karena kamu bukanlah orang-orang yang bertawakkal, orang yang sebenarnya bertawakkal ialah yang menanam bibit di sawah lalu bertawakkal kepada Alloh. Dalam kesempatan ini beliau pernah berkata. Sesungguhnya langit tidak akan menjatuhkan hujan emas. (Sayyid Sabiq, Islamuna)

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Kasus Manajemen Risiko ( PT Telkom)

Setiap perusahaan pasti memiliki Risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya, salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah Risiko Kredit. Risiko Kredit adalah Risiko yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang diusahakan oleh perusahaan. Risiko Kredit ini terjadi ketika pihak perusahaan kontrak kesepakatan dengan pihak kreditur dalam rangka memenuhi kinerja Perusahaan pada investasi pada aset. Di dalam artikel ini tidak akan membahas risiko kredit saja, melainkan akan dibahas juga mengenai risiko kerusakan properti, risiko regulasi hukum, risiko tingkat suku bunga. Profil Perusahaan  Logo Perusahaan Telkom Indonesia TELKOM, perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah, merupakan perusahaan penyedia layanan telepon tidak bergerak terkemuka di Indonesia. Sementara itu, anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dikuasai TELKOM, PT Telekomunikasi Seluler (“Telkomsel”), merupakan perusahaan operator layanan telepon seluler yang te

Informasi Wisata Tulungagung: Pantai-pantai yang ada di Tulungagung (Pantai yang ada di Besuki, Pantai yang ada di Tanggunggunung, Pantai yang ada di Kalidawir, Pantai yang ada di Pucanglaban)

Pantai, Pantai merupakan tempat wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan , kenapa??? karena setiap orang mudah untuk menjangkaunya, sangatlah berbeda dengan gunung, yang tidak semua orang bisa menjangkaunya... :) Tetapi pada kondisi tertentu, kadang untuk ke pantai dibutuhkan pendakian kecil, atau perjalanan pendek menjangkau pantai...:) keindahanya tak ternilai dengan "materi" secara tepat. Proporsi yang indah antara daratan dan lautan yang saling bertemu membuat kita semakin terkesima terhadap keindahan alam ini. Tahukah kalian?? Bagaimana bisa terbentuk pasir pantai?? Pasir pantai terbentuk dari pecahan karang yang tersapu ombak, sedikit demi sedikit terdampar di pantai. Pasir yang kita temui pun beraneka ragam, kadang berwarna "putih" kadang berwarna "hitam". Pantai yang berwarna hitam terbentuk dari pecahan-pecahan karang atau tebing dekat pantai yang berwarna hitam / cenderung hitam, begitu juga sebaliknya untuk pantai yang be

Informasi Wisata: Mendaki Gunung Kelud

Pada artikel kali ini, kami akan berbagi kepada anda tentang pendakian ke Gunung Kelud. Gunung Kelud merupakan tempat wisata Gunung, terbaik se-Jawa Timur. Hal ini karena akses ke Gunung Kelud dibangun dengan baik dan aspal yang bagus dan lebar, sehingga siapa saja mampu untuk menjangkaunya. Di bawah juga disediakan semacam shelter di Kuta Bali untuk menjangkau puncaknya.  Untuk semakin menambah kesan ke Gunung Kelud, kami memutuskan untuk mendaki ke Gunung Kelud dengan jalan kaki. Pendakian berawal dari Masjid sebelum mulai menyusuri jalanan Aspal Gunung Kelud. Rekor yang kami pegang mendaki Gunung Kelud adalah 2,5 Jam mulai dari Masjid yang ada sebelum Pintu Gerbang Gunung Kelud sampai Memasuki Terowongan Gunung Kelud . Kalian bisa memecahkan rekor kami?? silahkan coba... :) Terowongan di Gunung Kelud Anak Gunung Kelud Spot Panjat Tebing di Gunung Kelud Jalanan di Kawasan Gunung Kelud Selama menyusuri jalanan ke Anak Gunung Kelud, kami hanya berbe