Menurut Kotler (2003 ):
“Market segmentation is the process of breaking a
heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer,
that is with relatively similar buying characteristics or needs”
Dengan kata lain segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup.
Selanjutnya Kotler, kartajaya, Huan dan liu (2003) menyatakan bahwa
segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni
mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada
saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar
berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi
memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan; pertama,
segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber
daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi
perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu
segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai
peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan.
Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk
menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan
pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning.
Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan
pesaing.
Prosedur Dan Proses Segmentasi Pasar
Menurut Kotler (2003) bahwa prosedur segmentasi ada tiga tahap
yaitu:
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus
group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen
untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku. Dengan
adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen peneliti dapat menggali lebih
lanjut dengan menggunakan kuesioner.
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang
telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan
analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi
kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui
kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan
karakteristik.
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil
masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan
masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi,
manfaat atau value yang diharapkan, kemudian masing-masing cluster diberi nama
berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).
Dasar Segmentasi
Menurut Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dijadikan dasar dalam
segementasi pasar, yaitu pertama consumen characteristic (karakteristik
konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segementasi yang terdiri dari :
Segmentasi Geografi
Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor
geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal mahasiswa
dimana dapat dikelompokkan menjadi kelompok mahasiswa yang berasal dari dalam
kota Padang, luar kota Padang dalam propinsi Sumatera Barat dan luar kota
Padang luar Propinsi Sumatera Barat.
P&G membangun pabrik-pabriknya di Asia tengah dan memperkenalkan
merek-mereknya kepada 55 juta orang di wilayah tersebut.
Demografi Segmentasi
Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan
variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan.
Psychographic Segmentation
Pada Psychographic segemtation
pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi,
kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.
Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan
Liu (2003) mengelompokkan pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi
tiga, yaitu :
Static Atribut Segmentation
Static Atribut Segmentation mengelompokkan
pasar berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak selalu
mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak secara langsung
mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini mencakup
variabel geografi dan demografi.
Dynamic Atribut Segmentation
Dynamic Atribut Segmentation
mengelompokkan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau
atribut-atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup variabel psikografis dan behavioral.
Individual Segmentation
Individual Segmentation mengelompokkan pasar atas unit terkecil atau
individu.
Menentukan Dasar Segmentasi
Dalam menentukan dasar segmentasi yang
akan digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan.
Sebagaimana diketahui konsumen berbeda dalam banyak hal dan masing – masing
berpotensi membentuk segmen, namun kenyataan tidak semua variabel ini akan
bermanfaat untuk semua situasi. Dengan demikian perlu kehati-hatian dalam
memilih variabel segmentasi agar sesuai dengan perusahaan.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan
Liu (2003) menyatakan bahwa agar strategi segmentasi tersebut tepat perusahaan
harus pertama, memandang pasar dari sudut yang unik dan dengan cara yang
berbeda dari yang dilakukan pesaing. Kedua metode segmentasi yang digunakan
harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan serta
menentukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan inilah dynamic atribut
segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut segmentation, sebab
atribut ini lebih mengarah kepada perilaku pembelian, metode ini dapat
memberikan informasi yang berharga bagi perumusan strategi pemasaran yang cocok
untuk mempengaruhi perilaku konsumen tersebut
Segmentasi geografis dan demografis lebih
mudah dilakukan, karena data yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode
ini tidak memberikan gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen
memilih dan membeli suatu produk. Sehingga akan sulit untuk membangun strategi
yang lengkap yang menyertakan perumusan positioning, marketing mix, penjualan,
pelayanan, proses dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.
Menentukan Target Market
Target P&G saat ini adalah mempertahankan market
share dan membuat inovasi-inovasi terbaru dalam produknya.
Menurut Kotler, 2003, dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola:
Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih
satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu
segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa
diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi
resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk
memilih lebih dari satu segmen.
Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah
perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling
berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan
uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian,
walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap
memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan
berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini,
perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun
resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan
produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.
Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah
perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu.
Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk
baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan
kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau
kebutuhannya.
Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani
semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar
yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat
melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak
melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan.
Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan
strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar
tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product
modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan
promotion cost.
Selain itu menurut Kotler, 2003 ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu:
Pilihan etika atas pasar sasaran. Dalam
menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan,
seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau
mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya
bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar
yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar
yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga
kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.
Interelasi dan segmen super. Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.
Rencana serangan segmen per segmen. Pesaing tidak boleh tahu segmen
mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari
jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan
pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi,
psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi
dalam pasar tertentu.
Kerjasama antar segmen. Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah
kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen
perusahaan.
Positioning
Menurut Milton M. Presley et al dalam Advertising procedure:
“Positioning
product is the place your product occupies in consumers’ minds relative to
competing products. Think brand image, benefit promise, and competitive
advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the reasons
customers should buy your product, and not the competitors”.
Dengan kata lain posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata
konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk barnd
image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih
produk suatu perusahaan bukan produk pesaing.
Menurut Fanggidae, 2006, positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan sesuatu dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang dimiliki dengan cara penyuguhan kualitas pelayanan dan bagaimana mempresentasikannya.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan
liu, 2003 menyatakan positioning sebagai ”the strategy for leading your
cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan
dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan
mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.
Selanjutnya Yoram Wind, dalam Kotler et
all 2003 menyatakan positioning sebagai reason for being yaitu
bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak
konsumen. Perusahaan harus mempunyai kredibilitas di benak konsumen untuk itu
konsumen perlu dibimbing. Positioning tidak sekedar membujuk dan menciptakan
citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut kepercayaan
pelanggan. Positioning menyangkut menciptakan being dalam benak konsumen dan
membimbing mereka dengan penuh kredibilitas. Selanjutnya positioning merupakan
sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen. Janji tersebut harus
ditepati dan kemampuan perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang
vital dan strategi. Karena alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal
yang krusial bagi keberhasilan akhir perusahaan.
Cara Menentukan Positioning
Dalam menentukan positionig ada empat
tahap yaitu: identifikasi target, menentukan frame of reference pelanggan
(siapa diri), merumuskan point of differentiation — Mengapa konsumen
memilih perusahaan, menetapkan keunggulan kompetitif produk — bisa dinikmati
sebagai sesuatu yang beda (Kotler, 2003)
Menurut Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu,
2003 ada empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk menentukan
positioning. Pertama adalah kajian terhadap konsumen (cutomer). Disini
positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning
mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positiong
merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat memutuskan untuk membeli.
Kriteria kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan
(company). Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan
kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis.
Kriteria ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing.
Kriteria keempat didasarkan atas kajian
terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (change). Dikatakan
bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai
perubahan lingkungan bisnis. Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan
sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu
agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah.
Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan
menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran
perusahaan akan kehilangan fokus.
Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan
dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan
penentuan positioning:
- Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
- Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
- Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
- Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
- Bisnis baru yang dimasuki
- Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar
Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan
faktor-faktor di bawah ini:
Be creative
Be craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.
Simplicity
Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin.
Be creative
Be craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.
Simplicity
Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin.
Consistent yet flexible
Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
Own, dominate, protect
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
User their language
User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.
Pada saat ini P&G menempatkan posisinya setara
dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sektor yang sama, dan
menjadikan perusahaan-perusahaan tersebut sebagai pesaing.
Comments
Post a Comment