Kumpulan Suara Adzan yang ada di Indonesia, Kumandang Adzan di Tulungagung, Keutamaan Menjadi Mu'adzin, Keutamaan Adzan
Artikel ini berisikan kumpulan Suara Adzan di Tulungagung. Ketika kami mampir ke suatu masjid, maka kami merekamnya, dan bercita-cita mengumpulkan suara adzan yang ada di Indonesia, khususnya di Tulungagung. Pengumpulan Suara Adzan ini semoga menambah refferensi adzan anak-anak anda, atau diri anda sendiri. Background pemandangan yang ada di video adalah background kabupaten Tulungagung. Pada Video Adzan di bawah ini kami sisipi background video suasana kabupaten Tulungagung Jawa Timur.
Adzan merupakan salah satu hal yang disyari'atkan di dalam Islam, setiap kali akan mendirikan sholat wajib 5 waktu berjama'ah. Ada beberapa riwayat perihal tentang adzan, Begitu pula banyak riwayat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan tentang keutamaan adzan dan orang yang menyerukan adzan (muadzin).
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Apabila diserukan adzan untuk shalat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqamat ia berlalu lagi …"(HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no. 1267)
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu juga, ia mengabarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ”Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan pertama kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya…”
(HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 980)
Muawiyah radhiallahu ‘anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
”Para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.”
(HR. Muslim no. 850)
”Para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.”
(HR. Muslim no. 850)
Abu Sa’id Al-Khudri mengabarkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
”Tidaklah jin dan manusia serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan akan menjadi saksi kebaikan bagi si muadzin pada hari kiamat.”
(HR. Bukhari no. 609)
(HR. Bukhari no. 609)
Ibnu ’Umar radhiallahu ‘anhu berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Diampuni bagi muadzin pada akhir adzannya.Dan setiap yang basah atau pun yang kering yang mendengar adzannya akan memintakan ampun untuknya.”
(HR. Ahmad 2: 136. Syaikh Ahmad Syakir berkata bahwa sanad ini shahih)
"Diampuni bagi muadzin pada akhir adzannya.Dan setiap yang basah atau pun yang kering yang mendengar adzannya akan memintakan ampun untuknya.”
(HR. Ahmad 2: 136. Syaikh Ahmad Syakir berkata bahwa sanad ini shahih)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendoakan para imam dan muadzin,
"Ya Allah berikan kelurusan bagi para imam dan ampunilah para muadzin.”
(HR. Abu Dawud no. 517 dan At-Tirmidzi no. 207, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa'no. 217)
"Ya Allah berikan kelurusan bagi para imam dan ampunilah para muadzin.”
(HR. Abu Dawud no. 517 dan At-Tirmidzi no. 207, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa'no. 217)
Aisyah radhiallahu ‘anha berkata,
“Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Imam adalah penjamin sedangkan muadzin adalah orang yang diamanahi. Semoga Allah memberikan kelurusan kepada para imam dan memaafkan para muadzin.”
(HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya no.1669, dan hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 239)
“Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Imam adalah penjamin sedangkan muadzin adalah orang yang diamanahi. Semoga Allah memberikan kelurusan kepada para imam dan memaafkan para muadzin.”
(HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya no.1669, dan hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib no. 239)
Demikianlah keutamaan-keutamaan yang terdapat pada adzan dan muadzin. Semoga kita termasuk dari golongan orang-orang yang ketika mendengar sebuah hadits, kita segera mengamalkannya.Wallahu a’lam.
Comments
Post a Comment