Anda Sudah Jenuh dengan Obat-Obat sintetis yang dijual di apotek? Kencing anda bau karena anda sering mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter untuk penyakit anda? Beralihlah ke Pengobatan Bekam untuk menjaga kesehatan anda dan menanggulangi penyakit anda.
Banyak dari kita yang tidak mengetahui bagaimana enaknya di bekam. Darah kotor keluar, tubuh terasa ringan, dan fikiran pun rileks. Jika anda mempunyai keluhan karena banyaknya obat yang harus anda minum? atau mendapatkan keluhan karena efek samping dari obat-obat sintetis membuat punggung anda capek, pinggang terasa capek? atau tidak enak di lidah? sudah saatnya anda mencoba untuk mengobati penyakit anda dengan bekam.
Bekam Bermanfaat bagi kesehatan Manusia |
Bekam adalah solusi untuk kesehatan anda yang utama
Bekam merupakan salah satu ilmu kesehatan yang dimiliki oleh umat islam. Bekam sangat bermanfaat bagi tubuh kita lancarnya peredaran darah kita. Dengan titik-titik yang tepat, maka insyaalloh kita bisa mendapatkan hasilnya saat berbekam dengan baik. Rutin berbekam setiap bulan, dapat membantu fisik anda menjadi prima kembali, karena darah kotor yang selama ini menghambat aliran darah anda berhasil dikeluarkan dengan berbekam.
Bekam merupakan salah satu metode pengobatan yang kebanyakan kita tidak mengetahuinya. Pengobatan ini merupakan pengobatan yang menentramkan hati kita semua, karena dalam berbekam terdapat kesembuhan.
Ayo kita berbekam, karena bekam itu sangat enak sekali bagi tubuh kita. Sudah pernah berbekam? sudah tahu apa itu bekam? Jika kalian belum tahu tentang hal itu, kami akan menjelaskan kepada anda tentang bekam.
Manfaat Bekam untuk Kesehatan |
Bekam untuk Kesehatan Tubuh Manusia |
Anda Sudah Tahu Tentang Bekam?
Bekam merupakan salah satu pengobatan yang dicontohkan oleh
nabi (thibbun nabawi). Bekam ini memiliki khasiat yang banyak pada tubuh kita.
Pernahkan anda berbekam? Jika anda sudah pernah maka kami akan memberikan
beberapa informasi tentang bekam kepada anda. Kami akan memberikan tips kepada
anda tentang manfaat berbekam. Hal ini juga bermanfaat bagi anda yang belum
pernah sama sekali berbekam agar bisa memantapkan hati untuk mau mencoba bekam.
Kapankah waktu berbekam yang paling baik? Berikut ini
dinukilkan dari buku "Materi Pelatihan Hijamah" karya Ust. Kathur
Suhardi dan Ustadzah Aminah Syafa'ah yang merupakan pendiri Assabil Holy
Holistic pelopor bekam steril Indonesia yang insyaa Allaah berdasarkan sunnah
dan berstandarkan medis higienis dan penggunaan alat-alat yang steril. Penulis
berani mengatakan hal tersebut karena telah mengikuti pelatihan bekam yang
beliau adakan dan melihat langsung prakteknya.
Berikut ini penjelasan waktu
bekam yang paling baik:
WAKTU YANG BAIK UNTUK BEKAM ADALAH TANGGAL 17 19 21
Dari Abdullah bin Mas'ud RadhiAllaahu 'anhu berkata,
Rasuulullaah sallAllaah 'alayhi wa sallam bersabda:
Dari Ibnu Umar RadhiAllaahu 'anhuma dia berkata,
Rasuulullaah sallAllaah 'alayhi wa sallam bersabda:
"Hijamah atau bekam sebelum makan pagi adalah paling
ideal. Hijamah itu dapat menambah kecerdasan akal, menambah kekuatan hafalan,
menambah hafalan orang yang menghafal. Siapa yang hendak melakukan pengobatan
dengan hijamah, hendaklah dia melakukannya pada hari kamis atas nama Alloh.
Hindarilah hijamah atau bekam pada hari Jumat, hari Sabtu dan hari Ahad
(minggu). Lakukan hijamah pada hari Senin dan Selasa. Hindarilah hijamah pada
hari Rabu karena hari itu merupakan hari ketika Ayyub ditimpa bala'. Penyakit
lepra dan kustta tidak muncul melainkan pada hari rabu atau pada malam
rabu."
(Shahih Sunan Ibnu Majah, Al-Albany, 2/261).
Bagaimana jika hari yang kurang baik untuk berbekam atau hijamah yaitu hari Rabu, Jumat, Sabtu dan ahad itu bertepatan dengan tanggal baik berbekam seperti tanggal 17, 19, atau 21 bulan Qamariyyah?.
Di buku tersebut dituliskan bahwa ditilik dari harinya
merupakan hari yang kurang baik untuk hijamah tetapi ditilik dari tanggalnya
merupakan tanggal yang baik untuk hijamah. Karena itu bukankah tanggal tersebut
merupakan saat yang kontradiktif atau bertentangan. Bagaimana solusinya?.
Hari senin, Selasa dan Kamis yang merupakan hari-hari baik untuk hijamah, atau tanggal 17, 19, dan 21 dari bulan Qamariyyah yang merupakan tanggal yang baik untuk hijamah merupakan waktu afdhaliyyah, bukan diorientasikan kepada masalah hukum haram, makruh, sunnah atau mubah. Tetapi itu semata merupakan Afdhaliyyah. Kalau bisa, carilah tanggal yang baik, bertepatan dengan hari yang baik pula.
Al-Khallaah berkata,
"Aku diberitahu Ishmah bin Isham, dia berkata, aku diberitahu Hambal, dia berkata,
"Abu Abdulloh, Ahmad bin Hambal biasa melakukan hijamah kapanpun ketika darah tidak normal dan kapanpun waktunya."
(Ath- Thibb An-Nabawy, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, hal. 59).
Pada malam aku di-isra'kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata:
"Wahai Muhammad suruhlah umatmu melakukan bekam."
(HR Sunan Abu Daud, Ibnu Majah, Shahih Jami'us Shaghir
2/731)
Saikh Ibnu Qayyim al-Jauziah dalam kitab ath-Thibb an-Nabawiy mengutip beberapa hadits Nabi Saw, mengenai waktu terbaik untuk berbekam, seperti hadits yang diriwayatkan oleh aat-tirmidzi dalm Jami’-nya dari hadits Ibnu Abbas secara marfu:
“Sesungguhnya waktu terbaik melakukan bekam adalah pada tanggal 17, 19, dan 21 setiap bulannya.”
(HR. at-Tirmidzi)
Rosulullah Saw.bersabda:
“Barang siapa melakukan bekam pada tanggal 17, 19 atau 21,
akan sembuh dari setiap penyakitnya.”
(HR.Abu Dawud)
(HR.Abu Dawud)
Al-Khallal meriwayatkan dari Abu Salamah dan Abu Said al-Maqburi, dari Abu Hurairah secara marfu’:
”Barang siapa melakukan bekam pada hari rabu atau hari
sabtu, lalu ia terserang penyakit panu atau kusta, hendaknya ia menyalah kan
dirinya sendiri,”
Dalam kitab al-Afrad diriwatkan oleh ad-Duruquthni dari hadits Nafi bahwa ia menceritakan:
Abdullah bin Umar pernah bercerita kepadaku,
"Darahku bergolak,tolong panggilkan seorang tukang bekam".
Tetapi jangan anak kecil atau orang yang sudah tua renta. Karena aku pernah mendengar Rosulullah Saw, bersabda:
“Bekam itu bisa menambah daya tahan tubuh, bisa menambah kemampuan berpikir. Lakukanlah bekam dengan menyebut nama Allah. Namun jangan kalian lakukan pada hari kamis, jum’at, sabtu, dan ahad. Lakukanlah pada hari senin. Lepra dan kusta hanya turun pada hari rabu.”
Ad-Duruquthni berkata,
”Ziyad bin Yahya menyendiri dalm meriwayatkan hadits tersebut, dan Ayyub telah meriwayatkannya dari Nafi’,
Dalam riwayat ini Beliau Saw.
Bersabda,
”Berbekamlah kalian pada hari senin dan selasa dan
janganlah kalian berbekam pada hari rabu,”
Hadits-hadits yang menerangkan tentang tanggal terbaik untuk
berbekam :
رَوَى التّرْمِذِيّ فِي ” جَامِعِهِ ” : مِنْ
حَدِيثِ ابْنِ عَبّاسٍ يَرْفَعُهُ
إنّ خَيْرَ مَا تَحْتَجِمُونَ
فِي يَوْمِ سَابِعَ عَشْرَةَ
أَوْ تَاسِعَ عَشْرَةَ وَيَوْمِ
إحْدَى وَعِشْرِينَ
At-Tirmidzi meriwayatkan di dalam Ja`mi-nya dari hadits Ibnu Abbas secara marfu :
“ Sesungguhnya sebaik-baik waktu untuk melakukan bekam adalah hari ke-17, 19 dan 21”.
وَفِيهِ
عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ
اللّهِ صَلّى اللّهُ عَلَيْهِ
وَسَلّمَ يَحْتَجِمُ فِي الْأَخْدَعَيْنِ وَالْكَاهِلِ
وَكَانَ يَحْتَجِمُ لِسَبْعَةَ عَشَرَ وَتِسْعَةَ عَشَرَ
وَفِي إحْدَى وَعِشْرِينَ
Juga termuat didalamnya, dari Anas ra,
”adalah Rasululloh SAW. Berbekam pada kedua urat lengan dan punuk.beliau SAW. berbekam pada hari yang ke 17, 19 dan 21″.
وَفِي ” سُنَنِ أَبِي دَاوُدَ ” مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ مَرْفُوعًا : مَنْ احْتَجَمَ لِسَبْعَ عَشْرَةَ أَوْ تِسْعَ عَشْرَةَ أَوْ إحْدَى وَعِشْرِينَ كَانَتْ شِفَاءً مِنْ كُلّ دَاءٍ وَهَذَا مَعْنَاهُ مِنْ كُلّ دَاءٍ سَبَبُهُ غَلَبَةُ الدّمِ .
Termuat dalam Sunan Abu dawud, dari hadits Abu Huroiroh ra.
, secara marfu:
"Barang siapa yang berbekam pada hari yang ke 17,19 atau 21. maka yang demikian merupakan penyembuhan dari segala penyakit”.
Ini maknanya: Dari segala penyakit yang di sebabkan kebanyakan darah.
"Barang siapa yang berbekam pada hari yang ke 17,19 atau 21. maka yang demikian merupakan penyembuhan dari segala penyakit”.
Ini maknanya: Dari segala penyakit yang di sebabkan kebanyakan darah.
Al-Khallaah berkata, "Aku diberitahu Ishmah bin Isham,
dia berkata, aku diberitahu Hambal, dia berkata, "Abu Abdullaah, Ahmad bin
Hambal biasa melakukan hijamah kapanpun ketika darah tidak normal dan kapanpun
waktunya."
(Ath- Thibb An-Nabawy, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, hal. 59).
(Ath- Thibb An-Nabawy, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, hal. 59).
1. Di tengah kepala/puncak kepala (Ummu Mughits)
Dari Abdullah bin Buhaimah, ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di tengah kepala di (suatu tempat bernama) Lahyi Jamal sewaktu menuju ke Mekah ketika beliau sedang ihram”
(HR. al Bukhary no.223)
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di tengah kepala di (suatu tempat bernama) Lahyi Jamal sewaktu menuju ke Mekah ketika beliau sedang ihram”
(HR. al Bukhary no.223)
2. Di bagian punuk (al Kaahil)
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
"Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di tiga tempat, dua di al akhda’ain dan satu di al kaahil”
(HR. Ahmad)
Berkata Imam asy Syaukani,
"Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di tiga tempat, dua di al akhda’ain dan satu di al kaahil”
(HR. Ahmad)
Berkata Imam asy Syaukani,
“Al Kaahil adalah apa-apa yang berada diantara dua pundak, berada pada ruas punggung yang pertama”
3. Al Akhda’ain
Terjadi perbedaan pendapat tentang penetapan titik al Akhda’ain di kalangan terapis bekam. Namun demikian menurut SOP (Standard Operating Procedure) dari ABI, titik al Akhda’ain terletak di sekitar internal jugular vein di bawah garis batas rambut kepala belakang.
4. An Naa’is/al Katifayn (Titik Bahu)
Ini adalah titik yang dibekam ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkena racun pada saat penaklukan Khaibar.
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan,
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan,
"Ketika Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam berbekam pada bagian bahu dan merupakan lokasi terdekat ke jantung yang mungkin dibekam, maka zat beracun dalam darah itu pun keluar”
(Metode Pengobatan Nabi, hal. 149)
(Metode Pengobatan Nabi, hal. 149)
5. ‘Ala Warik (Titik Pinggang)
“Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam telah dibekam pada pinggangnya”
(HR. Abu Dawud dan an Nasa-i)
Posisi ‘ala Warik berada di belakang pusar (umbilicus), 2 jari lateral dari tulang belakang.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di atas punggung kaki dari rasa sakit yang beliau rasakan, padahal beliau sedang berihram”
Lokasi titik zhahrul qadami terletak 1 jari di atas pertemuan antara ibu jari kaki dan telunjuk kaki (lekukan distal diantara pertemuan tulang metatarsal I dan II).
“Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam telah dibekam pada pinggangnya”
(HR. Abu Dawud dan an Nasa-i)
Posisi ‘ala Warik berada di belakang pusar (umbilicus), 2 jari lateral dari tulang belakang.
6. Titik Punggung Atas Telapak Kaki (Zhahrul Qadami)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam di atas punggung kaki dari rasa sakit yang beliau rasakan, padahal beliau sedang berihram”
(HR. Ibnu Khuzaimah)
Lokasi titik zhahrul qadami terletak 1 jari di atas pertemuan antara ibu jari kaki dan telunjuk kaki (lekukan distal diantara pertemuan tulang metatarsal I dan II).
Comments
Post a Comment