Para hadirin, kaum muslimin dan muslimat, Jama'ah masjid jami' bintaro jaya, yang saya banggakan dan saya hormati. Pembicaraan tentang ahlus sunnah wal jama'ah itu menjadi semakin lebih penting daripada masa2, sebelumnya. Mengapa? karena beberapa hal, yang pertama karena kita meyakini bahwa golongan yang dijanjikan selamat oleh Baginda Rosululloh Saw. dari sekian banyak golongan, adalah golongan ahlus sunnah wal jama'ah. Yang kedua karena kita juga tahu, islam itu disebarkan kepada bangsa kita, bangsa Indonesia, sedari awal memang ahlus sunnah wal jama'ah, di dalam fiqih Madzhabnya Asy Syafi'i, Aqidahnya Asy'ari, dan orang2nya Sufi. Yang ketiga juga adanya hubungan dengan fenomena 100/200tahun terakhir, dimana umat islam di Indonesia ini banyak menghadapi tantangan, terutama tantangan ideologi atau tantangan aqidah. Merebaknya faham2 di luar ahlus sunnah wal jama'ah, di tengah2 kita.
Kitab Ar Risalah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
100 Tahun yang lalu, hadhorotus Syaikh Kyai Hasyim Asy'ari, menulis kitab Risalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, tebalnya kira2 40 halaman. Itu karena menghadapi tiga aliran yang berkembang di negara kita. Ada Wahabi ada Syi** ada kebatinan. Padahal masih tiga aliran, sekarang ini aliran yang berkembang di negara kita bukan tiga, ada berapa? apakah tiga puluh? bukan tiga puluh. Atau tiga ratus? bukan tiga ratus. Tahun 2009, saya meneliti dengan kawan2 di Jawa Timur, itu dijumpai sekitar 300 aliran sesat, sekitar Jawa Timur, kalau tiap propinsi itu tiga ratus, di negara kita itu ada 34 propinsi, mungkin kurang lebihnya ada 3000 lah. Ada 3000 aliran di negara kita. Aliran yang bermacam macam, ini aliran diluar ahlus sunnah wal jama'ah.
Nah dari semua aliran ini, yang paling besar pengaruhnya, mewarnai terhadap pemikiran umat islam di Indonesia, ada 4. yaitu Wahabi, Syi**, Hizbut Tahrir, dan liberalisme pluralisme. Itu yang paling besar, karena empat faham ini, hampir semua titik di Indonesia itu ada tokohnya, ada pengikutnya. Yang empat ini, kalau yang lain itu kadang2 hanya di sebagian daerah, daerah lain tidak ada.
Wahabi
Ini tentang ahlus sunnah wal jama'ah. Nah dari sebagian aliran ini, yaitu wahabi juga mengklaim, mengaku sebagai ahlus sunnah wal jama'ah. Mereka ngakunya ahlus sunnah wal jama'ah dan merasa dan membangun propaganda bahwa mereka ini ahlus sunnah wal jama'ah murni. Anehnya mereka diajak ketemuan gak mau, padahal sudah murni. Katanya murni, mengapa diajak ketemuan gak mau? Gimana kalau gak murni? Mereka ini ngakunya ahlus sunnah wal jama'ah, jama'ahnya gak ada. Dimana jama'ahnya? mereka ini kalau ngumpul banyak orang jama'ahnya dari mana2. Kalau kita ini gak perlu dari mana2, jama'ah yasin jama'ah tahlil, tingkat RT itu luar biasa, belum gabung tingkat kampung, lebih banyak lagi kita ini. Ini masalah ahlus sunnah wal jama'ah, jadi ajaran tentang ahlus sunnah wal jama'ah ini yaitu asya'iroh maturidiyah, itu memang masih murni, mengapa murni? di dalam al quran Alloh Swt berfirman
كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله ولو آمن أهل الكتاب لكان خيرا لهم منهم المؤمنون وأكثرهم الفاسقون
Surat Ali 'Imron 110
Kalian adalah sebaik2 golongan yang dikeluarkan bagi umat manusia, jadi ayat ini merupakan deklarasi, pengumuman dari Alloh, bahwa Umatnya Rosululloh Saw, adalah umat terbaik diantara sekian umat yang ada. Maksud umat terbaik ini, perbandinganya dengan siapa? apakah dibandingkan dengan orang2 kafir yang ada sekarang? bukan itu, orang kafir itu gak ada nilainya dihadapan Alloh. Maksud umat islam ini umat terbaik, maksudnya umat islam ini lebih baik daripada umatnya Nabi terdahulu, yang masih bersih berjalan di atas ajaran Tauhid.
Rosululloh Saw bersabda,
إنكم تتمون سبعين أمة أنتم خيرها وأكرمها على الله
Kalian umatku, Umat islam, penyempurna 70 golongan, 70 umat. Umat islam ini penyempurna 70 umat. Namanya penyempurna, makanan itu kalau makanan penyempurna, biasanya rasanya lezat, manis lembut, kita istilahkan dengan cuci mulut, padahal bukan cuci mulut, karena setelah masuk kotor lagi. Itu maksudnya cuci rasa, bilangnya cuci mulut itu. Karena mulutnya makan lagi.
Karena Umat islam ini umat penyempurna, maka bagaimana?
أنتم خيرها وأكرمها على الله
Kalian adalah yang paling baik dan paling mulia dihadapan Alloh Azza Wa Jalla. Ini Umat islam, jadi Umat islam itu lebih afdhol daripada umatnya para nabi terdahulu. Mengapa lebih utama daripada umatnya para nabi terdahulu? apakah umat islam ini paling banyak beramal? apakah karena paling lama beribadah? bukan karena itu. Kalau ukuran, paling baik itu paling banyak beramal, paling lama beribadah, umat islam ini gak ada apa2nya dibandingkan umatnya para nabi terdahulu. Orang2 dahulu itu badanya besar2, umurnya panjang2. Umatnya nabi adam itu rata2 tingginya 30 meter. Besarnya tiga meter setengah, usianya rata2 1000 tahun lebih. Ada yang 1200, 1500, 2000 tahun, 2500 itu umatnya Nabi Adam. Nabi berikutnya makin dikurangi oleh Alloh, makin kecil (postur tubuhnya), umurnya (pun) makin pendek. Nabi berikutnya kurang lagi, Nabi berikutnya, kurang lagi. Sampai Nabi kita? usianya berapa? 63tahun. Karena Nabinya 63 tahun, umatnya kira2 segitu. Makanya di dalam hadits, Rosululloh Saw bersabda
ﻟﻜﻞ ﺷﻲء ﺣﺼﺎﺩ ﻭﺣﺼﺎﺩ ﺃﻣﺘﻲ ﻣﺎ ﺑﻴﻦ اﻟﺴﺘﻴﻦ ﺇﻟﻰ اﻟﺴﺒﻌﻴﻦ
Masa2 panen umatku antara 60 dan 70 tahun. Umat islam ini kalau sudah masuk 60 tahun hati2. Mengapa? ini berarti masa2 menunggu datangnya malaikat maut. Untuk melakukan panen. (pak kyai berapa pak kyai?). Saya lahir tahun 1975. Kalau sudah 70, lebih dari 70 malaikat maut gak datang? berarti ini dapat bonus. Yang namanya bonus, biasanya tak sampai dua kali lipat. Nambahnya gak kira 70 lagi, paling 75, 70 berapa. Nah ini umat islam. Umurnya pendek2, orangnya badanya pendek2. Orang Indonesia ini rata2 umurnya gak sampai 2meter, 1 meter 60cm, 1meter 65, 1meter 70, pendek2 memang. Nah kalau begitu, umat islam itu ibadahnya tidak lama, amalnya tidak banyak. Mengapa? paling afdhol? di dalam ayat ini diterangkan.
كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله ولو آمن أهل الكتاب لكان خيرا لهم منهم المؤمنون وأكثرهم الفاسقون
Surat Ali 'Imron 110
Takmuruuna bil ma'rufi wa tanhauna 'anil munkar.
Kalian senantiasa menyuruh kebaikan, dan mencegah dari kemungkaran.
Ini karakteristik umat islam, makanya disini menggunakan fi'il mudhore' yang bermakna istimror tajaddudi. Umat islam itu dimanapun berada, pasti ada yang ngajak ngaji, ngajak belajar aqidah ahlus sunnah wal jama'ah. Kalau ada orang wahabi macem2, pasti ada yang melawan, dan mereka lari pontang panting. Pasti begitu...Umat islam itu dimana, pasti ada yang mengajak kebaikan, mencegah kemungkaran. Jangankan yang tinggal disini, saudara2 kita kerja ke hongkong, ke korea, ke jepang. Mereka berkomunikasi melalui media sosial, kalau hari libur mereka kumpul. Setelah kumpul? apa yang mereka lakukan? Mereka ngajak ngaji bareng. Kalau ada diantara mereka yang agak pinter, diangkat jadi Ustadz. Karenanya ustadz itu kalau di Indonesia, walaupun kerja ke hongkong, jadi ustadz juga disana. Walaupun sambil kerja, etapi biasanya ustadznya waktu libur saja. Nah kalau libur panjang, mereka ini iuran, dan mengundang ustadz dari Indonesia. Karenanya ustadz Dr Ar Rozi, ini mungkin diundang ke korea, kemana gitu. Ustadz Indonesia itu kesana bukan pakai bahasa korea, bukan orang korea pendengarnya, kita gak bisa bahasa korea. Ya pendengarnya orang jawa, orang sumatera, orang mana, orang mana. Ini Amar makruf nahi mungkar. Nah karakteristik ini berbeda dengan umat terdahulu.
Orang2 bani isroil misalnya, dicela oleh Alloh.
كانوا لا يتناهون عن منكر فعلوه لبئس ما كانوا يفعلون
Surat Al Maidah 79
Mereka tidak saling mencegah dari kemungkaran yang mereka lakukan. Kalau umat islam ini jangan macem2, walaupun populer, terkenal, viral. Salah ngomong, merendahkan Rosululloh, seluruh Indonesia ramai. Kemarin ini ada orang bilang apa? Rosululloh masih kecil katanya gak terurus, lalu rembes ya, hidungnya keluar ingus, gak terurus lah. Nah ini orang bodoh namanya, gak ngerti siroh nabawiyah. Dikiranya Rosululloh itu manusia biasa, itu manusia pilihan. Para nabi itu gak pernah sama dengan manusia biasa. Ini itu berarti gak pernah hatam siroh nabawiyah yang paling tipis. Bukan siroh nabawiyah yang paling tebal, Mengapa? Rosululloh itu sejak kecil dijaga oleh Alloh.
Di dalam kitab2 siroh nabawiyah, Rosululloh itu kalau bangun tidur, wajahnya seperti tak bangun tidur. Kedua kelopak matanya bersih, wajahnya bersih, wajahnya ganteng, rambutnya tersisir rapi. Gak sama dengan kita, kita ini jangankan bangun tidur, baru ngantuk saja sudah jelek kelihatanya. Ngantuk saja sudah gak bagus kelihatanya, apalagi bangun tidur. Mengapa? karena baru ngantuk kedua mata kita produktif mengeluarkan tahi mata. Para Nabi dijaga dari hal seperti itu. Ini masa kanak2 Rosululloh disamakan dengan masa kanak2 dia. Lalu dia katakan,
kalau di mekah itu ada pohon jambu, mungkin Nabi ketika masih kecil, mencuri jambu... Loh.... ini gak ngerti siroh nabawiyah. Rosululloh itu sejak kecil sudah baik. Rosululloh itu kata Bunda Halimah As Sa'diyah, ibu susu beliau. Begitu Rosululloh diambil, Rosululloh ihni dikasih oleh ibu halimah dikasih susu yang kanan. Yang kiri untuk anaknya sendiri. Karena Rosululloh ketika masih kecil dikasih susu yang kanan, ketika dikasih susu yang kiri gak pernah mau, Mengapa? itu bukan hak beliau. Sejak kecil, Rosululloh sudah ngerti hak orang lain, kok malah mau mencuri jambu. Jangan2 dia yang suka mencuri jambu, ketika masih kecil. lalu Rosululloh disama2in dengan dia ketika masih kecil, na'udzubillahi min dzalik. Makanya hati2 ya.. kemurnian aqidah ahlus sunnah wal jama'ah ini perlu kita jaga.
Karena umat islam ini selalu amar ma'ruf nahi munkar, maka umat islam ini umat yang dijaga oleh Alloh. Umat yang dilindungi oleh Alloh, dimana perlindungan Alloh? Umat islam ini tidak akan bersepakat kepada kesesatan. Di dalam hadits, Rosululloh Saw, bersabda, riwayat ibnu majah,
ان الله لا يجمع امتي على ضلالة
ٍSesungguhnya Alloh tidak akan mengumpulkan umatku atas kesesatan. Umat islam ini kalau bersepakat, berijma' pasti benar, ini yang disebut dengan teori atau konsep ijma' para ulama. Kalau tidak bersepakat? terjadi perbedaan, apa yang menjadi barometer, ukuran?
فإذا رأيتم اختلافا فعليكم بالسواد الأعظم
Kalau kamu melihat adanya perbedaan pendapat, berpeganglah dengan golongan mayoritas. Mayoritas ini menjadi standar. Karenanya kata para ulama, tanda2 ahlus sunnah wal jama'ah ajaranya menjadi pegangan mayoritas umat islam. Mengapa? umat islam ini umat terbaik, karena umat terbaik selalu amar ma'ruf nahi munkar. Karena selalu amar ma'ruf nahi mungkar mayoritas mereka tidak akan menjadi pengikut aliran sesat. Tetapi konsisten di dalam ajaran ahlus sunnah wal jama'ah.
Ini penting masalah golongan mayoritas, karena mayoritas ini menjadi standar ahlus sunnah wa jama'ah, maka kelompok minoritas, jangan coba2 menyalahkan kelompok mayoritas. Pasti dihajar darimana2, dan pasti mereka siap tidak datang, dimana2 di acara2 diskusi. Mengapa? karena ini mayoritas. Ahlus sunnah ini, dalil2nya, masalah2nya yang ada di dalam, yang melakukan koreksi, yang melakukan ijtihad, yang melakukan istinbat, yang melakukan tahqiq, tahqiqul masail itu mayoritas ulama. Kalau sudah mayoritas ulama, kita gak perlu ragu2, terhadap kemurnian ajaran ahlus sunnah wal jama'ah. Karena mayoritas ini memang standar kebenaran di dalam islam.
Kemudian karakter lain, umat islam ini
wa tukminuna billah
Kalian senantiasa beriman kepada Alloh. Artinya apa? umat islam ini keimananya dijaga oleh Alloh. Artinya mayoritas umat islam tidak mungkin bersepakat menjadi orang kafir atau kesyirikan. Karenanya tanda2 aliran sesat, adalah kelompok yang mengkafirkan mayoritas. Sesat itu... mengapa? mereka gak tahu keutamaan umat islam. Loh umat islam ini umat terbaik, karena umat terbaik dipuji oleh Alloh,
wa tukminuna billah.
Kalian senantiasa beriman kepada Alloh. Memang ada yang musyrik, yang murtad, tapi sedikit, kalau mayoritas gak mungkin. Karenanya di dalam hadits, hadits riwayat bukhori muslim.
Dari uqbah bin Amir rodhiyallohu 'anhu, Rosululloh Saw bersabda
إني لست أخاف عليكم أن تشركوا بعدي
Aku gak khawatir kalian akan syirik sesudahku. Rosululloh gak khawatir, umatnya akan syirik.
ولكني أخشى عليكم الدنيا أن تنافسوها
Yang aku khawatirkan kepada kamu sebenarnya adalah persoalan dunia. Bukan soal syirik atau kafir. (Tapi) Soal dunia yang dikhawatirkan.
أن تنافسوها
Kalian memperebutkan, berlomba lomba soal dunia. Karena kalian memperebutkan, berlomba lomba soal dunia,
وتقتتلوا
Kalian saling bunuh membunuh, karena saling membunuh?
فتهلكوا كما هلك من كان قبلكم
Kalian binasa, seperti orang2 sebelum kalian binasa. Nah ini artinya apa? umat islam mayoritas mereka tidak akan syirik sudah ada garansi dari baginda Rosululloh Saw. Mengapa? karena ini termasuk karakteristik umat islam sebagai umat terbaik. Wa tukminuna billah. Karenanya wahabbi mengkafir2kan orang, ini apanya yang dikafirkan?
Tawashul? kafir,
Istighotsah? kafir
Tabarruk? kafir
Akhir2nya maulid nabi? kafir. Maulid? kafir, Maulid?? orang membaca sholawat memuji2 Rosululloh dikafir2kan, mereka ini saking otaknya otak takfir. Yang ada di dalam fikiranya, kafir2 kafir2... itu aja. Ini karena waktu sudah isya', kita break sebentar, untuk adzan isya'. Kurang lebihnya wal afwu minkum
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
.........
Assalamu'alaikum warohmatullohi wa barokatuh
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil 'alamin
Wal 'akibatul lil muttaqin, wa laa 'udwana illa 'aladhzolimin
Allohumma sholli wa sallim 'ala sayyidina Muhammadin
Miftahi babir rohmatillah,
'adada maa fi ilmillah
Asho Sholatu was salam
man daimai man bidawami mulkillah
wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'in
amma ba'du
ma'asyirol asaatidzah
para asatidz, dan para jama'ah rohimakumulloh
Kita lanjutkan sesi tadi pembicaraan kita tentang kemurnian aqidah ahlus sunnah wal jama'ah. Setelah kita tahu, bahwa ahlus sunnah itu asya'iroh maturidiyah, yang merupakan golongan jumhur muslimin. Alhamdulillah ini banyak sekali yang hadir, ada bintang tamu kita, al ustadz al habib assegaf,
Na'qli dan Aqli
Nah aqidah ahlus sunnah wal jama'ah, karena ini berbicara tentang kemurnian aqidah ahlus sunnah wal jama'ah. Para Ulama dalam menulis kitab2 aqidah, melalui dua pendekatan. Ada pendekatan aqli, ada pendekatan naqli. Atau ada pendekatan naqli ada pendekatan aqli.
Pendekatan Aqli adalah pendekatan rasional, artinya para ulama yang menulis konten2 aqidah ahlus sunnah wal jama'ah, dalilnya biasanya menggunakan dalil aqli. Ini seperti, yang berlaku di banyak kitab yang diajarkan di pondok2 pesantren. Seperti
- kitab ummul barohin, Imam As Sanusi,
- atau kitab Al Khoridatul Bahiyah, Syarah Kitab Al Khoridatul Bahiyah karangan Sayyid Ahmad Ad Dardir ( Syaikh Ahmad Ad Dardir).
- Kemudian kitab2nya Imamul Haromain,
- Kitab2nya Al Ghozali
- Kitab2nya Ar Rozi
Itu kebanyakan, pendekatanya adalah Aqli (dalil2 akal). Ada juga para ulama ahlus sunnah atau Asya'iroh Maturidiyah menulis kitab2 aqidah menggunakan pendekatan naqli. Artinya dalil yang disampaikan dalam konten2 aqidah itu adalah dalil2 al quran dan hadits. Para Ulama yang melakukan pendekatan naqli ini tidak sedikit, banyak sekali. Di antaranya adalah karya2 Imam Al Baihaqi. Imam Al Baihaqi di dalam kitab2nya, terutama menyangkut aqidah ahlus sunnah wal jama'ah hampir semuanya pendekatanya naqli. Karena beliau memang seorang ulama besar di dalam bidang hadits. Dan hampir semua persoalan di dalam bidang aqidah, beliau punya tulisan. Misalnya Pokok2 aqidah, Imam Al Baihaqi menulis kitab Al I'tiqod wal Hidayah ila Sabilir Rosyad. Cuma kitab al i'tiqod ini banyak ditahqiq oleh ustadz2 wahabi dari saudi. Kalau ustadz Wahabi yang mentahqiq, menoleh sedikit ke bawah, bikin sakit hati. Di antaranya ya, kitab al i'tiqod, dan pendekatanya pendekatan naqli. Kemudian Imam Al Baihaqi juga menulis tentang ayat2 dan hadits2 mutasyabihat. Beliau menulis kitab khusus namanya Al Asma' was Sifat. Asma' was Sifat ini juga ditahqiq oleh wahabi. Imam al Baihaqi ini juga punya kitab tentang Taqdir. Kitabul qodho wal qodar. Dimana qodho qodar ini merupakan polemik antara ahlus sunnah dan muktazilah. Di belakang muktazilah ada syi** ada zaidiyah ada khowarij, kemudian sekarang hizbut tahrir yang tidak beriman kepada qodho qodar. Imam Al Baihaqi menulis kitab Al Qodho wal Qodar. Atau misalnya tentang azab kubur, ada sebagian khowarij tidak percaya kepada adzab kubur, Imam Al Baihaqi menulis kitab Itsbatu Adzabil Qobr. Itu diantara kitab2 Imam Al Baihaqi di dalam bidang aqidah.
Selain Imam Al Baihaqi, yang menulis kitab2 ahlus sunnah wal jama'ah pendekatan naqli adalah Al Imam Abu Amr ad Dani. Beliau punya kitab berjudul ar risalah al watiyah, itu juga pendekatanya pendekatan ilmu hadits. Karena hampir semua konten dalam buku beliau dalilnya adalah al quran dan hadits. Kemudian juga Abu Mansur al Lakai. Penulis syarah ushul al i'tiqod ahlus sunnah wal jama'ah.
Nah ini artinya apa? kedua pendekatan, baik pendekatan naqli, maupun pendekatan aqli yang dilakukan oleh para ulama kita. Dan ini sudah melalui ujian ilmiah yang otentik. Mengapa demikian? karena konten2 aqidah ahlus sunnah wal jama'ah selain oleh para ulama ditulis ke dalam kitab2, itu sudah diperdebatkan dengan fihak hushul oleh fihak2 di luar ahlus sunnah wal jama'ah. Setelah melalui perdebatan panjang, kemudian oleh ulama2 kita ditulis ke dalam kitab2, karenanya kedua pendekatan ini menjadi bukti, bahwa aqidah ahlus sunnah wal jama'ah baik dari segi naqli maupun segi aqli bener2 murni dan benar2 otentik. Itu tentang kemurnian Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Kita ini tinggal, dari aspek mana kita melakukan uji materi, tentang kemurnian aqidah ahlus sunnah wal jama'ah.
Debat Kyai Idrus di IAIN Jember
Dari segi manapun, insyalloh kita ini mampu dan bisa membuktikan kemurnian konten2 atau masalah2 (masail2) persoalan2 yang ada di dalam ahlus sunnah wal jama'ah. Dan ini tidak bisa dilakukan oleh kelompok2 yang lain, kelompok2 di luar ahlus sunnah wal jama'ah melakukan ujian keotentikan untuk membuktikan verifikasi kemurnian aqidahnya, tidak bisa, tidak mampu. Saya contoh ya, tahun 2015. Januari 2015, Saya berdebat dengan Syi** di IAIN Jember. Waktu itu yang menantang debat adalah dari fihak Syi**. Ada tokoh Syi** dari condet, Alumni kum, 9tahun di kum. Kemudian dari malang, di kum 8tahun. Di IAIN, dan yang mengadakan, kawan2 dari NU. Saya dari NU sendirian, moderatornya agak condong ke wahabi. Jadi moderatornya benar2 moderat, kaena bukan NU bukan Syi**, malah wahabi, jadi moderator itu kan perlu yang moderat kan, orang al irsyad. Asalnya anak2 NU bertengkar di Facebook, sama anak2 syi**, sampai yang syi** menantang debat. Karena menantang debat, didatangi bos2nya yang syi** itu. Sampai ke Pamekasan, ke surabaya, ini gimana? harus datang karena kita ditantang. Terus kawan2 datang ke rumah, tiga kali ke rumah. Kyai... Apa? ini harus sampeyan ini, kok harus saya? ini bertengkar soalnya, kalau kalah gimana? yang lain lah, jangan saya terus. Endak kalau yang lain kita ini masih khawatir, kalau sampeyan insyalloh gak khawatir.
Akhirnya malam2 syi** itu datang, acaranya besuk hari senin, tanggal 25 Januari, Syi** ini malam2 datang. Tanya katanya, besuk ini dari NU siapa? Belum pasti siapa? nanti siapa yang siap ikut. Yang syi** bilang, mudah2 an bukan ustadza idrus, loh kenapa? ustadz idrus itu kalau debat gak punya adab, terang2 an menyalahkan orang.
Akhirnya debat, yang dari condet ini dapat 10menit, karena emosi, gak bisa berbicara. Orang berdebat itu gak boleh emosi, harus tenang, kalau emosi gak keluar, harus tenang. Yang dari condet ini terpancing, saya pancing2 saya ajak canda malah emosi. Gak bisa keluar, cuma marah2 gitu. Akhirnya kawannya yang dari malang, yang dari malang ini setiap berbicara, saya ulur2. Apa namanya, kita ini kalau berdebat, kayak Muhammad Ali (petinju). Musuh itu dirangkul, setelah dekat dijotos, dulu sering nonton masih kecil. Acaranya dua jam, dapat satu jam yang syi** ini begini, ustadzgmn kalau debat ini kita gak pakai moderator. Terus maunya apa? langsung aja katanya. Itu kan namanya gertak kan? kita ini kalau digertak jangan takut. Coba gertak lebih... volumenya lebih dari dia. Loh saya gak pakai moderator gakpapa, tapi kan dari tadi kamu kewalahan, padahal pakai moderator. Kira2 kalau gak pakai bagaimana? jangan2 tambah berat buat kamu. O yasudah ustadz, pakai moderator saja.
Melihat Alloh
Kamu ini mau pakai moderator atau gak pakai moderator soal apa? yang mau diperdebatkan. Soal melihat Alloh di Akhirat. Oh soal itu, ya silahkan, keluarkan hujjahnya kamu. Ya menurut kami, orang2 sy*** Alloh itu gak bisa dilihat di akhirat. Mengapa? karena kalau Alloh dilihat, prosesnya kan berhadap2 an. Kalau berhadap2 an, berarti Alloh itu benda. Kalau benda, berarti Alloh perkara baru, karenanya Alloh gak bisa dilihat. Saya bilang kepada dia, itu kalau yang dilihat benda, berhadap2 an, kalau Alloh yang dilihat, laisa kamitslihi syai-, tidak ada sesuatu yang serupa dengan Alloh, maka bagaimana? melihatnya bilaa kaifin, dengan tanpa proses, tanpa bagaimana caranya.
Kalau menurut kami Ahlus Sunnah, Alloh ada, karena sesuatu ada, maka mungkin dilihat. Secara hukum Aqli, karena Alloh ada, maka Alloh termasuk sesuatu yang mungkin dilihat. bukan perkara yang mustahil, bukan perkara yang wajib, itu secara aqli. Bagaimana kamu, cara membantah argumen saya, bahwa Alloh itu bisa dilihat karena Alloh ada. Akhhirnya beliau mengalihkan, gak menjawab, gini ustadz, ada dalil, bahwa Alloh itu tidak bisa dilihat. Dalil yang mana lagi? di dalam al quran, kisah nabi musa. Nabi musa berdoa kepada Alloh,
Robbi arini andzur ilaik. Tuhan, perlihatkan engkau kepadaku, aku akan melihatmu. Qola lan tarooni, Tuhan berfirman, musa kamu tak akan melihatku. Nah berarti Alloh tak bisa dilihat, katanya. Saya bilang pada dia, wong kamu baca ayat dipotong, ya begitu, coba baca sampai selesai.
Kyai Idrus Romli Bertemu HT*
Kira2 3tahun yang lalu, sebelum HT* dibubarkan, ada beberapa ustadz, saya gak tahu kalau beliau HT*. Telfon saya, kapan pak kyai ada di rumah? ya sering lah di rumah, wong kita ini punya rumah. Lho.. ndak, kan sering keluar kota, waktunya keluar, ya keluar, waktunya di rumah ya di rumah. Kenapa? kita ingin shilatur rohmi, kapan? kira2 tanggal sekian dan sekian kira2 saya di rumah. Akhirnya 4 orang datang, yang dua orang ini ustadz HT*, salah satunya alumni Yaman. Bahasa arabnya fasih, yang dua orang HT* juga, yang dua orang dari malang, dua orang dari probolinggo. Setelah sampai di rumah, namanya tamu ya kita kasih hidangan, kita gak mau berbicara aqidah, saya gak memulai, saya kalau ada tamu Syi** apa gak pernah memulai dialog. Karena gak bagus kan, orang bertamu kok diajak bertengkar kan? tidak wajar lah. Setelah duduk, kita duduk. Kyai... kita ini dari HT* minta tolong lah, tolong kalau ceramah jangan bedakan antara HT* dengan Aswaja. Kenapa? HT* dan aswaja itu sama kyai, gak ada bedanya. Saya tahu, kalau orang empat ini asalnya adalah aswaja, saya bilang Lha terus? kalau memang HT* dan aswaja sama, kenapa kalian keluar dari aswaja? kok ikut HT*? kok keluar? akhirnya diem... nah berarti gak sama kan? Buktinya kamu keluar. Akhirnya mereka tanya, apa perbedaanya kyai? Loh kok tanya ke saya? kan yang keluar sampeyan. Mestinya yang keluar yang menerangkan, nanti saya yang mengimbangi.
Pebuatan Manusia yang disengaja
Endaklah, sampeyan ini kan sering membeda bedakan, ya kalau tanya kepada saya, saya terangkan, banyak perbedaanya. Diantaranya HT* sama dengan Syi** dan Muktazilah, sama2 gak beriman pada taqdir. Menurut kamu, menurut kalian perbuatan manusia yang disengaja, bukan ciptaan Alloh, bukan ketentuan Alloh. Tapi ciptaan manusia, dan ketentuan manusia. Kalau menurut kami, perbuatan manusia sengaja tidak sengaja, adalah ciptaan Alloh dan ketentuan Alloh. Ini kan sudah berbeda, masak dibilang sama? Lalu kata mereka, pak kyai, sebenarnya sama itu, Lho kok bisa??
Karena menurut HT*, walaupun manusia berbuat, perbuatanya itu ketentuan dan ciptaan dirinya, tapi kemampuanya untuk berbuat, itu ciptaan Alloh. Itu kan ciptaan Alloh juga, kemampuanya untuk berbuat, yang disebut dengan khoshiyah. Saya bilang ini justru perbedaan kedua dengan ahlus sunnah wal jama'ah. Tambah kelihatan perbedaan kamu dengan saya, jangan ngakali.. lhoh kok bisa?? ya bisa..... di dalam kitab Al khoridhotul bariyah, Sayyidi ahmad ad dardir berkata, fa man yaqul bit thob'i au bil 'illah, fa dzaka kufrun inda ahlim millah. Siapa yang mengatakan bahwa sesuatu itu berpengaruh karena karakternya, atau sesuatu itu menjadi 'illat terhadap terjadinya sesuatu, maka dia kafir, menurut umat islam.
Sakit Kepala, minum Bodr**
Contoh, kalau ada orang sakit kepala minum bodr**, kalau orang ini berpendapat bahwa minum bodr** ini yang menyembuhkan, atau bodr** yang menjadi alasan kesembuhan tanpa keterlibatan Alloh, maka dia kafir, ini bukan HT* ini orang di luar islam. Kemudian wa man yaqul bi quwati mudha'ati fa dzaka bid'iyyun fa laa tal tafi. Siapa yang mengatakan bahwa sesuatu itu berpengaruh karena kekuatan yang dititipkan oleh Alloh pada sesuatu itu, maka dia ahli bid'ah, maksudnya bid'ah yang sesat, dan itu kamu... HT*. Artinya apa? ada orang berpendapat, ada orang sakit kepala minum bodr**, loh kok sembuh? iya minum bodr** lhoh masak bodr** bisa menyembuhkan? Loh pada bodr** ini ada kekuatan yang dititpkan oleh Alloh, ini ahli bid'ah. Yang benar bagaimana??
Sembuh maupun tidak sembuh, semata2 karena Alloh. Bukan karena bodr**, bodr** itu gak punya kekuatan, dalilnya mana??
Takdir
Contoh selain bodr** pisau, pisau itu kan bisa memotong. Kalau orang berpendapat bahwa pisau ini bisa memotong, tanpa Alloh maka dia Kafir. Kalau dia mengatakan pada pisau ini ada kekuatan memotong, sesat. Yang benar bagaimana? pisau ini gak bisa memotong, pisau itu memotong, apabila bersamaan dengan kehendak Alloh. Contohnya pisau gak bisa memotong nabi Isma'il, pisaunya mental. Api gak bisa memotong? contohnya Nabi Ibrahim. Ini dalil ahlus sunnah wal jama'ah. Nah di dalam Al Quran dibahasakan, wa maa romaita, idz romaita, wa laa kinnalloha romaa. Wa maa romaita, ai kholqon. Kamu tidak melempar, dalam arti tidak menciptakan lemparan itu, idz romaita ai kasban, wa lakinnalloha roma. Tetapi sebenarnya Alloh yang melempar. Ini namanya takdir, kamu gak percaya...pada itu, jadi kamu beda dengan ahlus sunnah wal jama'ah, cuma kamu gak dikafirkan sama Ahlus sunnah untung kamu belum dikafirkan, loh kenapa? karena kamu masih beriman bahwa Alloh mengetahui perbuatan manusia, sebelum manusia berbuat, itu aja.
Tapi itu kelemahan kamu, kelemahan orang muktazilah seperti kamu. Kata Imam Asy Syafi'i Al Qodari in husima bil ilmi inqotho'a, orang qodsariyah dengan pengetahuan Alloh, mereka pasti kalah. Coba saya tanya, perbuatan manusia ini ciptaan Alloh atau ciptaan manusia. Ciptaan dan ketentuan Alloh apa ciptaan dan ketentuan manusia? Kalau menurut kami, perbuatan manusia, sengaja tidak sengaja adalah ciptaan dan ketentuan Alloh, kalau menurut kamu ciptaan dan ketentuan manusia.
Pertanyaanya sebelum manusia, Alloh sudah tahu apa belum? yang HT* gak jawab, nah kamu bingung, karena kalau kamu bilang Alloh gak tahu, kamu kafir. Menganggap Alloh (bodoh). Kalau kamu bilang Alloh sudah tahu, nanti ditanya lagi, bagaimana?? ya ustadz Alloh Tahu.
Nah sekarang kalau Alloh Tahu perbuatan manusia, sebelum mereka berbuat, padahal kita, besuk berbuat apa, kita gak tahu, lalu siapa yang bikin rencana itu? yang bikin rencana perbuatan itu manusia apa Alloh? akhirnya diem. Kamu gak bisa jawab, kenapa? soalnya kalau kamu jawab, yang bikin rencana misalnya manusia, kamu bodoh. Mengapa?? Manusianya belum ada kok sudah bikin rencana. Terus kamu bilang rencana Alloh, loh katanya tidak ada takdir? kok Alloh yang menentukan? Ini mereka, jatuh dua kali. Ini apa namanya, orang2 syi**, orang2 muktazilah ini memang luar biasa.
Uji Materi Konten Aqidah
Para ulama asya'iroh ini ya, di dalam uji materi di dalam aqidah, luar biasa. Karenanya tema2 ideologi, aqidah, yang ada di dalam kitab2 kecil, misalnya aqidatul awam, atau as sanusiyah, itu walaupun dalilnya tidak diungkap panjang lebar, itu sebenarnya panjang lebar. Cuma oleh para ulama, kita ini dikasih yang dasar2. Mengapa? Ulama kita ini tahu, kalau orang2 seperti kita di akhir zaman, malas2 memang. Makanya dikasih yang tipis2, kalau dikasih yang tebal2 gak ada yang baca. Tipis aja kadang gak dibaca, apalagi tebal..?
Nah ini artinya apa? aqidah ahlus sunnah wal jama'ah, ini benar2 murni dan benar2 otentik. Mengapa? karena sudah melalui ujian. Dan yang menguji ini seluruh dunia, seluruh firqoh, berbagai golongan memang sudah menguji aqidah ahlus sunnah wal jama'ah. Ini contoh2 saja ya, contoh keotentikan ahlus sunnah wal jama'ah. Tadi HT* sudah Syi** sudah, sekarang apa? Wahabi....?
Wahabi
Wahabi ini apa? memang mereka ini aliran baru kan. Kan dibandingkan muktazilah, syi**, wahabi ini paling baru. Wahabi ini penakut, takut sama siapa? sama syi** lho takut wahabi, mengapa? karena syi** punya ilmu kalam. Wahabi tidak punya ilmu kalam, dan mengharamkan ilmu kalam.
Saya ini pernah diundang wahabi, menjelaskan kesesatan syi**. Saya pakai teori ilmu kalam, tapi gak bilang kalau ini ilmu kalam. Mereka ngangguk2, ini mengharamkan tapi ngangguk2. Nah kaidah2 keagamaan di dalam ilmu kalam, perlu dikuasai. Mengapa? karena kalau kaidah2 agama itu dikuasai, insyaalloh kita mudah mengatasi fahaman2 atau serangan kelompok2 di luar ahlus sunnah. Karena kaidahnya itu yang penting.
Kalau wahabi ini, sama wahabi sudah lama, tidak munadhoroh tidak polemik sudah lama, mengapa? karena mereka tidak mau kalau ketemu dengan kita ya ngajak persaudaraaan, ngajak apa.... Saya ini yang terakhir, dialog itu di bitung 2018 Sulawesi Utara. Yang nantang itu Sala** Wahabi, akhirnya oleh pengurus NU, sala** wahabi diundang, muhammadiyah diundang, ldii diundang. Padahal yang nantang2 ustadznya, mana ustadznya? debat dengan saya. Begitu didatangi lari keluar kota katanya, ini mereka, Langsung ada di luar kota.
Besuknya itu dengan LDII dan Muhammadiyah, yang muhammadiyah itu bagus, katanya Kyai kita muhammadiyah sudah istighotsah, sudah tahlil, masak diajak debat lagi? masih kurang apa? Kan sudah bagus, berarti sudah kembali kepada khithoh seperti Kyai Ahmad Dahlan dulu membangun Organisasi Muhammadiyah dulu.
Yang LDII ini, sebelum acara dimulai, saya duduk (berdekatan), siapa? saya pimpinan LDII di Sulawesi Utara, ya katanya kalau ada orang yang sholat, singgah ke masjidnya, langsung dipel??Enggak kyai... sungguh? kalau gak percaya mari ke masjid saya. Lalu bajunya saya usap2, katanya kalau bajunya diusap2, langsung dicuci, ya enggaklah kyai, masak dicuci, usaplah gak papa, katanya. Terus dia ini punya gelang tasbih kecil, lhoh ini apa? pak kyai suka tha? dibuka terus dikasihkan kepada saya. Pada saat beliau dikasih waktu, kita ini aqidahnya sama dengan NU, nanti kalau kyai idrus nyampaikan aqidah, itu aqidah kita juga. Jadi ya memang gak perlu debat sudah, ya mungkin mereka ini benar2 kembali ke dalam ahlus sunnah wal jama'ah. Pada waktu itu saya bawa kitab Aqidah 50, tahu buku saya? aqidah ahlus sunnah wal jama'ah penjelasan sifat 50. Penjelasan tentang bid'ah hasanah, saya bawa 10, saya hadiahkan kepada panitia. Yang LDII dan Muhammadiyah, kyai tolong itu untuk kami, tak ajarkan katanya, kepada jama'ah kami. Entah diajarkan sungguh2 atau beneran. Kadang2 orang di luar ahlus sunnah wal jama'ah taqiyahnya itu luar biasa. Mereka kalau di depan kita, sama dengan kita. Tapi di belakang ya beda, kadang2.
Saya kira itu, karena ini waktu hampir habis, kita isi dengan sesi tanya jawab. Katanya ada tanya jawabnya sebentar.
Comments
Post a Comment