Ini adalah materi Diwan Asy Syafi'i yang kedua yang ditulis di dalam blog ini. Kali ini materi diamnya seseorang karena dipergunjingkan seseorang. Bagaimana isi diwan Asy Syafi'i ini? ini cocok banget bagi kalian yang mungkin sering kali bergelut di dunia media sosial. Di kanan kiri depan belakang mungkin kita bakal mendapati ada saja orang yang tidak suka dengan apa yang telah kita perbuat, atau tidak sependapat dengan pemikiran kita. Nah bagaimana kita bersikap? kalau saja sikap kita memang salah, itu adalah hal yang luar biasa yang kita dapatkan, karena sungguh mereka telah memberi perhatian yang lebih dengan (membenarkan) kita. Tapi kalau misalnya kita (masih mengira) kalau kita benar, nah tentang ini, bagaimana kita bersikap? Atau ketika yang berkata orang2 yang nyata2 (bodoh) dan mengatakai kita, maka bagaimana kita bersikap??
Simak Puisi Imam Asy Syafi'i di bawah ini. Perkataan Ulama, tentu beda dengan perkataan orang biasa seperti kita. Kata2nya telah melewati ruang2 ilmu yang ada pada dirinya, yang tersimpan di dalam dada beliau.
ارجو ان تكون بخير
اريد ان اشرح لكم
بيتين من شعر من الامام الشافعي رحمه الله
هنا يقول
Diwan Asy Syafi'i
يُخاطِبُني السَفيهُ بِكُلِّ قُبحٍ --- فَأَكرَهُ أَن أَكونَ لَهُ مُجيبا
يَزيدُ سَفاهَةً فَأَزيدُ حِلماً ---- كَعودٍ زادَهُ الإِحراقُ طيب
يُخاطِبُني - خطب - الكلام - تكلم
berbicara
فَأَكرَهُ - لا ارضه - ابغضAku tidak menyukai
يَزيدُ - من الزيادة -زيد
حِلماً - بمعنى الصابر
الرجل الذي يتحمد
عودٍ - حشب معروف في
الرجل السفيه عندما يتكلم معي
هذا الرجل ليخطب كلامه
Orang jahil berbicara kepadaku dengan segenap kejelekan
Akupun enggan untuk menjawabnya
Dia semakin bertambah kejahilan dan aku semakin bertambah kesabaran
Seperti gaharu dibakar, akan semakin menebar kewangian.
Comments
Post a Comment