Skip to main content

Posts

Kh. Idrus Romli ~ Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

  Para hadirin, kaum muslimin dan muslimat, Jama'ah masjid jami' bintaro jaya, yang saya banggakan dan saya hormati. Pembicaraan tentang ahlus sunnah wal jama'ah itu menjadi semakin lebih penting daripada masa2, sebelumnya. Mengapa? karena beberapa hal, yang pertama karena kita meyakini bahwa golongan yang dijanjikan selamat oleh Baginda Rosululloh Saw. dari  sekian banyak golongan, adalah golongan ahlus sunnah wal jama'ah. Yang kedua karena kita juga tahu, islam itu disebarkan kepada bangsa kita, bangsa Indonesia, sedari awal memang ahlus sunnah wal jama'ah, di dalam fiqih Madzhabnya Asy Syafi'i,  Aqidahnya Asy'ari, dan orang2nya Sufi. Yang ketiga juga adanya hubungan dengan fenomena 100/200tahun terakhir, dimana umat islam di Indonesia ini banyak menghadapi tantangan, terutama tantangan ideologi atau tantangan aqidah. Merebaknya faham2 di luar ahlus sunnah wal jama'ah, di tengah2 kita.    Kitab Ar Risalah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah 100 Tahun yang lal

Diwan Asy Syafi'i | Liquat Zaman | Adab Memberi Nasihat

    Diwan Asy Syafi'i Diwan Asy Syafi'i merupakan kalimat2 motivasi dari Imam Asy Syafi'i. Kalau bahasa enaknya kita, bisalah kita sebut sebagai Puisi Imam Asy Syafi'i. Dengan keilmuan beliau yang luar biasa dari berbagai bidang keagamaan islam, dan pastinya beliau sangat fasih dalam bahasa arab, dan memang karena beliau merupakan salah satu Imam Madzhab, maka mustahil kalau beliau tidak jago di dalam bahasa arab.      Karya beliau terbaca sampai sekarang,  kalau karya kita terbaca sampai? Beliau termasuk generasi awal tokoh ulama islam, maka karya beliau pun juga telah melewati jalan yang panjang sebelum akhirnya sampai kepada kita. Kemudahan kita untuk mendapatkan nasihat dari beliau, sekaligus juga diwan (puisi beliau ini) juga sudah melewati jalur periwayatan para pembacanya. Sudah tentu saja melewati ujian yang panjang juga, tentang apa yang beliau sampaikan.  Periwayat seakan memberi stempel, bahwa kalimat ini juga sangat bermanfaat untuk generasinya, maupun gener

I'rob Surat Al Ahqof ayat 3

    ما خلقنا السماوات والأرض وما بينهما إلا بالحق وأجل مسمى والذين كفروا عما أنذروا معرضون Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.     ما Maa, huruf Nafi خلقنا - خلق + نا Kholaqo fiil madhi, termasuk dalam fiil tsulatsi mujarrod, dengan pola wazan fa'ala -yaf'ulu, kholaqo yakhluqu. Naa adalah dhomir rofa' mutaharrik. Sehingga mensukunkan fiil madhi. Naa merupakan fa'il dari kholaqo, atau subyek dari kholaqo.   السماوات Jamak mu'anats salim, maf'ul bihi (obyek) dari kholaqo. Manshub dengan kasroh.   والأرض - و + الأرض Wawu Athof, al ardho diathofkan kepada lafadz samawaat, manshub, karena ma'thuf, cara bacanya disesuaikan dengan ma'tuf alaihnya. وما - و+ ما Wawu athof, maa adalah isim maushul, yang diathofkan ke lafadz as samaawat.    بينهما - بين + هما Baina dzorof makan

I'rob Surat Al Ahqof ayat 2 ~ Surat Al Jatsiyah ayat 2

  I'rob Surat Al Ahqof ayat 2   تنزيل الكتاب من الله العزيز الحكيم Diturunkan Kitab ini dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana   تنزيل mashdar, dari tashrif fiil mazid dengan wazan  فعّل - نزّل berhukum, mudzakkar marfu' - tanda rofa'nya adalah dhommah. Kenapa tanda rofa'nya dhommah? karena termasuk isim mufrod. الكتاب mashdar dari tashrif fiil tsulatsi mujarrod كتب mudzakkar majrur, kenapa berhukum jar? karena menjadi mudhof ilaih dari tanzilu tanda jarnya dengan harokat kasroh من الله Jar majrur, sebagai khobar dari al quran yang di mahdzuf (tidak ditampakkan) العزيز Mudzakkar, mufrod, menjadi sifat (na'at) dari lafadz Alloh. Majrur, karena mengikuti man'utnya, mengikuti harokat yang disifatinya. الحكيم Mudzakkar, mufrod, menjadi sifat ( na'at) dari lafadz Alloh. Majrur, karena mengikuti man'utnya, mengikuti harokat yang disifatinya.   Tafsir Jalalain . Karena di dalam tafsir jalalain ini kita bisa memahami pola tafsir secara bahasanya, ter

Pengantar Maqosid dan Ijtihad ~ Prof Kh Said Agil Munawar dan Gus Baha

  Ijtihad Maqoshidi . Tidak semua orang bisa melakukan ijtihad itu, dia harus memiliki seperangkat persyaratan, yang disebut dengan syurutul ijtihad ,  شروط الاجتهاد  شُروط : جمع شَرط yang apabila kita ambil salah satu tulisan, yang berkaitan dengan ijtihad itu, misalnya Musa Tuwana di dalam disertasinya     سيد محمد موسى توانا الأفغانستاني al ijtihad, wa madaa hajatunaa ilaihi fi hadzal 'ashr .  الاجتهاد ومدى حاجتنا إليه في هذا العصر Beliau membagi persyaratan ijtihad itu dengan sistematika yang luar biasa. Kemudian dilanjutkan oleh muridnya, namanya Muhammad Nuruddin Al Khodimi  نور الدين بن مختار الخادمي الاجتهاد المقاصدي حجيته ضوابطه مجالاته yang nanti menjadi pembicaraan kita disini sebagai tokoh yang menawarkan istilah ijtihad maqooshidi . Kemudian nanti ada dua orang lagi dari Jami'atul Imam Muhammad bin Sa'ud Al Islamiyah di Riyadh, satu namanya Yaqub abdul wahab bahusain, kemudian yang satu lagi abdul aziz abdul rohman bin robi'ah. Nah keempat tokoh ini ( Mu